Chapter 328 - Aku Masih Mau Nikah! (1/2)
Tidak butuh waktu lama untuk mobil Adith tiba dengan pak Dimas yang berada di kursi kemudi. Ia datang dengan wajah yang kebingungan saat Adith dengan terburu-buru meminta pamannya untuk membawakannya mobil.
”Apa yang sedang terjadi? Kenapa kau sampai menyuruhku untuk membawa mobil besar ini kemari? Biasanya kau suka menggunakan mobil sportmu jika di luar kantor!” Pak Dimas turun dari mobil dengan tatapan penuh kebingungan.
”Maaf paman, nanti aku jelaskan kepada paman setelah ini selesai. Tolong paman lihat Yogi dan yang lainnya di dalam sana mereka mungkin akan sangat membutuhkan bantuan paman.” Ucap Adith langsung mengambil alih mobil tersebut.
”Berhati-hatilah.” Ucap pak Dimas memberi mereka peringatan.
”Terimakasih paman. Maaf karena sudah merepotkan paman” Ucap Adith lagi dengan tulus.
”Dimana posisi mereka saat ini?” tanya Alisya sebelum mereka masuk kedalam mobil.
”Mereka baru saja berhenti di sebuah lokasi yang kelihatannya cukup terpencil.” Adith kembali memperhatikan handphonenya yang terhubung dengan alat peredam milik Alisya yang menunjukan lokasi dari mobil yang sebelumnya di tumpangi oleh Emi.
”Sepertinya sudah tidak ada waktu lagi, kita harus segera kesana sekarang.” Karin langsung menyerbu masuk kedalam mobil di ikuti Zein dan yang lainnya dengan cepat. Rinto dan Riyan serta Ryu sudah duduk di bagian kursi belakang sedangkan Karin, dan Zein sudah berada pada bagian tengah.
”Adith, kita harus kesana dengan segera. Bisakah kau membiarkan aku yang mengemudi?” tanya Alisya menatap Adith dengan sangat serius berharap kalau Adith akan mengizinkannya.
”Tentu saja, dengan satu syarat.” Tatap Adith dengan tatapan yang sama seriusnya yang membuat Alisya jadi sedikit takut karenanya.
”Apa?” tanya Alisya bingung dan ragu akan apa yang akan di katakana oleh Adith padanya. Ia takut kalau ia tak bisa melakukannya.
”Kau harus menciumku setelah ini selesai.” Ucap Adith sembari melemparkan kunci pada Alisya dan tertawa nakal.
”Sial” gumam Alisya seolah sedang mendapatkan permintaan yang sangat berat dari Adith, tapi taka da yang bisa ia lakuakn lagi selain bergerak cepat.
”Kau serius ingin mengemudikan mobil Sya?” tanya Karin begitu melihat Alisya yang sudah berada dibagian kursi kemudi.
”Yup!” Senyuman Alisya langsung saja membuat Karin memasang sabuk pengamannya dan mencari pegangan secepat kilat.
”Kenapa? Memanganya kenapa jika dia yang mengemudikan mobil? Tunggu sebentar. Aku ingat betul kalau Alisya mabuk kendaraan.” tanya Zein penasaran dengan reaksi Karin.
”Dia bisa mengendarai mobil kan?” tatap Rinto kepada Ryu yang hanya menggeleng pelan.
”Apa Adith sedang bermain-main dengan nyawa kita sekarang?” tatap Riyan kepada Adith yang berada di kursi sebelah Adith.
”Sebaiknnya kalian pega… ngan!” belum selesai Karin berkata, Alisya sudah menginjak gas dengan cepat bahkan sampai menimbulkan bunyi decitan yang cukup keras dari ban mobil ke aspal jalan.
”Aku masih mau nikah!!!” teriak Riyan dengan sangat kencang saat Alisya membuat mereka melaju membelah jalan raya.
Adith hanya tertawa pelan menyaksikan Alisya yang terlihat penuh semangat saat mengemudikan mobil tersebut. Bukannya takut, ia malah menikmati cara Alisya saat membawa mobil tersebut sedang 5 orang yang berada dibelakangnya sudah menutup mata berdoa untuk keselamatan mereka.
”Belok kiri!” ucap Adith cepat saat melihat maps yang harus mereka tuju. Alisya dengan lihainya berbelok ke kiri dengan tajam.