Chapter 280 - Cemburu (1/2)
Setelah selesai menceritakan segala rencana mereka kepada Adith dan Alisya, mereka berdua yang awalnya menolak untuk bergabung akhirnya mau tak mau harus menuruti keduanya yang sangat gigih dalam hal memaksa.
”Apa kita benar-benar harus melakukan ini? Bagaimana kalau ternyata kita salah?” tanya Alisya merasa kurang Yakin dengan apa yang sedang mereka rencanakan saat ini.
”Akan lebih baik jika kita buktikan secara langsung. Ini bisa menjadi kenangan yang bagus sebelum kita lulus sekolah.” terang Adith menenangkan kekhawatiran Alisya dengan memegang pipinya lembut.
Alisya hanya mengangguk mencoba untuk percaya kepada apa yang dikatakan oleh Adith. Memang benar kalau akan lebih jelas jika mereka membuktikan sendiri secara langsung.
”Bagaimana kalian sudah siap? Aku serahkan urusan Karin kepada kalian sedang Adora, biar kami yang mengurusnya.” terang Aurelia setelah merasa sudah tidak sabar lagi untuk melaksanakan rencana mereka.
”Serahkan pada kami, sebaiknya kita bergerak sekarang!” Yogi kemudian berjalan mendekati Ryu yang berlari dengan cepat di ikuti oleh Adith.
Melihat Yogi yang cukup semangat, Adith jadi ingin menjahili Yogi terlebih dahulu sebelum melanjutkan rencana mereka. Adith dengan segera mengait kaki Yogi untuk membuatnya jatuh. Yogi kehilangan keseimbangan yang tak terduga ia malah tak sengaja mendorong Ryu sehingga Ryu jatuh ke dekat perapian api unggun yang mereka bakar.
”Ryuu... Kau baik-baik saja?” teriak Feby dan Emi yang kaget saat Ryu jatuh tepat dihadapan mereka.
”Aku baik-baik saja!” terang Ryu yang mencoba bangkit yang kemudian tidak sengaja bertumpu pada bara api yang terlempar dari tumpukan nya. Ryu meringis perih saat mengangkat tangannya cepat melepuh karena terbakar.
”Tangan kamu melepuh!” seru Gani dengan suara lantang yang membuat Karin dengan cepat menghampiri mereka yang sedang berusaha membantu Ryu bangkit dari tempat duduknya yang terjatuh dekat bara api.
”Bagaimana ini? rencananya jadi kacau karena kamu!” Yogi bergumam pelan kepada Adith dengan kesal.
”Tidak masalah, ini justru lebih bagus!” seru Adith saat melihat reaksi panik dari Karin yang mendatangi Ryu.
”Maafkan aku, aku tak sengaja!” Yogi dengan cepat pergi meminta maaf kepada Ryu karena merasa bersalah. Kejadian tersebut sedikit berada di luar rencana mereka.
”Tidak apa-apa, aku baik-baik saja. ini hanya luka kecil.” jelas Ryu menenangkan Yogi.
”Meskipun begitu, ini harus segera di obati agar tidak menjadi parah!” Karin segera menarik Ryu memimpin jalan menuju ke tempat penginapan mereka meninggalkan teman-temannya disana untuk segera mengobati tangan Ryu.
Riyan melihat Karin yang begitu khawatir kepada Ryu membuatnya sadar bahwa hati Karin kini sudah terpaut pada Ryu saat ini. Diapun hanya kembali terduduk menatap kosong dan hampa ke api unggun mereka yang semakin lama semakin redup.
Yogi yang melongo tak percaya akan jadi semudah itu berbalik kepada Adith dengan menaikkan jempolnya. Adith hanya tersenyum kembali melirik ke arah Alisya dan Aurelia yang sedang bersama Adora dan yang lainnya.
Meskipun mereka sempat juga merasa khawatir, tapi begitu melihat Karin sudah bergerak cepat akhirnya membuat mereka kembali terduduk. Aurelia meminta Beni dan Gani untuk bermain musik sehingga mereka bisa bernyanyi bersama.
”Ben, kamu juga bisa bermain gitar kan? kenapa kau tidak menghibur Adora yang sedari tadi aku perhatikan ia tampak murung.” pinta Aurelia kepada Beni yang sedang memukul mukul ember plastik yang ia jadikan sebagai gendang.
”Pilih lagu yang cukup romantis, untuk menghiburnya.” bisik Alisya cepat ke pada Beni. Beni yang merasa sudah cukup akrab dengan Adora tak menaruh curiga apapun dengan apa yang sedang direncanakan oleh Aurelia maupun Alisya.
Melihat Adora yang tak menunjukkan ekspresi apapun dan terlihat datar namun suram membuat Beni dengan segera mengambil Gitar dari tangan Gani kemudian mulai memetiknya secara perlahan-lahan.
Petikan Beni serta lagu yang dibawakan olehnya memang begitu mempesona dan sangat terdengar merdu, namun lama-kelamaan petikan gitar itu berubah menjadi sebuah petikan yang terdengar konyol dengan lirik lagu yang ia ubah sehingga terdengar sangat lucu.
Adora yang sebelumnya tak begitu tertarik pada akhirnya tertawa dengan lepas karena ekspresi konyol dari Beni. Bahkan Aurelia dan Alisya pun menyukai apa yang sedang di tunjukkan oleh Beni sehingga mereka berdua ikut tertawa lepas juga karenanya.