Chapter 174 - Itu Bau Tau!!! (1/2)

Lelah memberi salam dan tidak mendapatkan jawaban, Karan segera masuk kedalam rumah dan langsung menuju dapur ketika mendengar suara berisik dari sana.

Dari belakang Karan bisa tahu kalau itu adalah Akiko yang tampak sedang menyiapkan sarapan dengan seragam sekolah yang lengkap dibalut celemek yang biasa dipakai oleh tante Loly.

”Dimana nenek Alisya?” tanya Karan yang seketika membuat Akiko terkejut dan melayangkan telur yang dipegangnya.

Melihat itu Karan dengan cepat melompat melewati meja yang tingginya sepinggang dan mengamankan telur-telur yang melayang diudara dengan mengambil kotak telur dan menangkap satu persatu telur tersebut meski ada satu telur yang tak bisa ia tangkap karena Akiko menghalanginya untuk menangkap telur yang berada dibelakang Akiko.

Jarak mereka sangat dekat sampai Akiko berusaha menahan nafasnya karena bingung. Karan juga kaget melihat celemek yang dipakai oleh Akiko entah kenapa sangat pas ditubuhnya sehingga Karan langsung membuang pandangannya ke arah lain.

Dengan gugup Akiko melangkah kebelakang namun hampir terpleset jatuh karena menginjak telur yang pecah tadi. Dengan cepat Akiko menarik baju Karan dikedua sisinya sedang Karan yang kaget langsung mengangkat kotak telurnya setinggi mungkin diatas kepala Akiko.

Keduanya terdiam membeku dengan situasi tak terduga mereka dan tak tahu harus bagaimana sehingga Karan dengan cepat mencairkan suasana canggung mereka.

”Maafkan aku sudah membuatmu terkejut!” ucap Karan yang mundur perlahan-lahan agar Akiko bisa mendapatkan keseimbangannya dan memperlebar jarak mereka sehingga Akiko menarik nafas dalam karena merasakan jantung nya seolah berdetak cepat dengan getaran yang hebat.

”Ahhh,,, iyee.. Daijoubu desu (Tidak, tidak apa-apa)” Akiko yang gugup dan kikuk langsung berbicara menggunakan bahasa Jepangnya. Akiko tak sadar kalau ia berbicara menggunakan bahasa Jepang.

Karan tersenyum melihat tingkah menggemaskan Akiko, dia lalu menaruh kotak telur itu keatas meja dan mengambil serbet yang tak jauh berada di sebelah kiri Akiko lalu duduk untuk membersihkan pecahan telur sebelumnya.

”Wuaaaa...!!!” Akiko semakin kaget ketika melihat Karin dan Ryu yang sudah duduk manis melihat Akiko dan Karan. Akiko kemudian memundurkan langkahnya yang malah menabrak Karan yang sedang membersihkan pecahan telur sehingga Akiko terpleset dan jatuh. Karan dengan cepat menangkapnya dan melindungi kepala Akiko agar tidak terbentur ke lantai.

”Hummmm,,, humm... Nice Catch kak Karan!” Karin memangku wajahnya melihat kebawah dan memberikan 2 jempol kepada kakaknya.

”Kamu memiliki keahlian yang cukup mantap juga ternyata yah...!” tambah Ryu mengikuti gerakan Karin sembari tersenyum melihat wajah memerah Akiko.

Dengan santai Karan mengangkat Akiko dan mendudukkannya dikursi dengan nyaman.

”Kau hampir saja membuat seseorang terluka dengan diam-diam sudah berada disitu!” omel Karan dengan melempar-lempari kain bekas lap telur yang pecah dihadapan Karin.

”Apa sih kak,,, itu bau tau!!!” tepis Karin yang mencium bau busuk dari serbet yang dipegang oleh Karan.

”Iya benar, sepertinya telurnya busuk!” tambah Ryu yang dengan cepat menutup hidungnya tak tahan dengan bau busuk tersebut.