Chapter 120 - Rapat Direksi (1/2)

3 Jam Sebelumnya,,,

Handphone Adith berbunyi sangat kencang mendapat pemberitahuan dari alat peredam Alisya yang sempat Aktif kembali. Ditengah rapat direksi dimana Adith yang ditunjuk sebagai CEO sekaligus direktur sementara dalam penunjukannya dalam beberapa tahun kemarin menggantikan Ayahnya mendapat banyak pertimbangan dari dewan perusahaan. Adith yang masih harus terus menghadiri rapat segera memanggil pak Dimas dengan wajah serius.

”Lacak posisi terakhir dari alat peredam Alisya! Temukan dia bagaimanapun caranya!!!” Pinta Adith dengan penuh harapan sembari berbisik dengan sangat pelan.

”Tentu saja! kau bisa menyerahkan semuanya kepadaku!” Pak Dimas menepuk pundak Adith untuk menenangkannya agar bisa kembali fokus dalam rapat direksi yang sedang dijalaninya.

Rapat direksi itu terdiri atas 2 kubu dimana Adith yang berada pada bagian tengah yang berhadapan dengan ayahnya sebagai direktur utama sekaligus pemilik utama perusahaan yang diberikan oleh ayahnya yang merupakan kakek dari Adith sedang memimpin jalannya rapat. Sedang bagian kiri adalah sejumlah mereka yang menentang posisi Adith dan yang kanan adalah mereka yang mendukung penuh posisi Adith.

Rapat itu bermula karena adik kandung Ayah Adith pak Hendro memiliki seorang anak bernama Elvian berusia 27 tahun lulusan S3 dari Harvard Graduate School Of Bussines kembali ke Indonesia yang kemudian mengajukan diri sebagai Direktur yang lebih mumpuni dibanding Adith yang masih seorang anak SMA saja.

”Aku rasa Adith belum memiliki pengalaman yang penuh terhadap memimpin perusahaan terlebih karena Usianya yang masih sangat muda!” seorang dewan berbicara dengan wajah yang menopang dagunya tinggi.

”Bukan hanya itu, dia juga belum memiliki pendidikan yang cukup untuk bisa memimpin perusahaan, bukankah perusahaan yang hanya dipimpin oleh seorang anak SMA akan sangat membuat malu kita semua?” tambah seorang lainnya.

”Benar, terlebih karena sekarang akhirnya kita memiliki kandidat yang lebih baik dari pada Adith, dia bahkan menjadi lulusan terbaik disana dan ini akan sangat berpengaruh bagi para Investor dalam meningkatkan kemampuan perusahaan kita dalam bidang bisnis baik di Indonesia maupun di luar negri nantinya!” seorang yang lain tak kalah semangat menambahkan pendapatnya.

”Kak, kau harus lebih bijak dalam menyikapi ini. Kami paham jika kamu sangat menginginkan Adith dalam mengambil posisi ini karena selama dialah yang telah berjasa menaikkan saham perusahaan namun tetap saja posisi Adith juga sangat terpengaruh terhadap pendidikan dan kemanpuan dia selama memimpin perusahaan ini!” Adik ayahnya memberikan nasihat kepada Adith dengan nada lembut yang sangat mendoktrin.

Adith semakin tak sabar semenjak handphonenya terus mendapatkan signal lokasi Alisya meski hanya sebentar namun sudah cukup membuatnya tidak tenang untuk berlama-lama mengikuti rapat direksi ini. Adith berusaha memberikan waktu menunggu kabar dari paman Dimas sebelum bergerak dengan sangat gegabah.

”Diatas semua itu, meski Adith terbilang sangat muda dan pendidikan yang masih SMA, selama ini dia bisa memimpin perusahan dengan sangat baik dibawah pengawasan direktur utama!” ucap seseorang memberikan dukungan kepada Adith.