Chapter 50 - Tidak Buruk (1/2)

”Alisya???” Karin berteriak tak percaya akan apa yang dilihatnya.

”Bagaimana bisa dia berada disana?” Karan juga tak kalah kagetnya.

”Apa ini perbuatan Adith?” pikir Rinto.

”Anak itu!!! Aku sudah mengkhawatirkannya dan dia malah.... ” Karin tak tau kalimat apa lagi yang bisa dia ucapkan. Dia kesal khawatir tanpa alasan yang jelas karena ternyata Alisya baik baik saja dan dia malah dengan senyum manis dan begitu mempesona tampil di atas panggung ditemani Adith. Karin bingung apakah harus menangis atau tertawa bahagia.

”Adith... ” Karan mengepalkan tangannya dalam diam.

Karin langsung pergi ke belakang panggung masih dengan wajah kesal di ikuti oleh Rinto dan Karan. Disana mereka bertiga bertemu dengan Ibu Arni, Beni, Gina, Yana dan Gani yang menonton dengan ekpresi yang sangat membara.

”Karin, ibu tadi mencarimu karena kamu sudah tidak ada di kamar begitu ibu kembali dari toilet” Ibu Arni menghampiri Karin cepat begitu melihat Karin yang datang mendekat.

”Maaf bu, karena tidak melihat siapapun di UKS aku langsung keluar menuju stand” jelas Karin menenangkan ibu Arni.

”Gimana kondisimu?” tanya Gani sopan.

”Aku baik-baik saja!” jawab Karin lembut.

”Kalian dari mana saja?” tanya Beni.

”Kamu sudah lihat Alisya??? dia cantik sekali kan? terlebih lagi ketika dia berdiri disamping Adith! mereka seperti sudah ditakdirkan untuk berjodoh” Gina begitu semangat.

”Mereka sangat cocok!!! aku tak menyangka Adith yang sibuk bisa hadir mendampingi Alisya.” tambah Yana.

”Bagaimana dia bisa berada disana?” Karin tak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi.

”Karena kami melihat kamu yang pingsan dan terlihat sangat lemah, kami jadi membujuk Alisya untuk mau tampil menggantikan kamu!” Jelas Ibu Arni memegang lembut tangan Karin.

”Awalnya dia menolak karena tidak yakin, tapi karena melihatmu yang terbaring karena sudah berjuang keras, Alisya akhirnya mau menggantikan dirimu setelah kami yakinkan!” Tambah Beni.

Karin mendesah mengerti akan situasinya kini, pantas saja baginya untuk tidak bisa menemukan Alisya ternyata semua itu karena dia sedang di dandani karena dirinya. Selain itu Alisya yang tidak suka keramaian pun berusaha keras tersenyum diatas panggung demi menggantikan dirinya agar kelas juga tidak mendapatkan pinalti.

Alisya dan Adith turun dari panggung menuju ke tempat mereka sedang berdiri dan berdiskusi.

”Kamu baik-baik saja? bukannya kamu...” Karin bertanya dengan serius begitu Alisya sampai.

”Dia baik-baik saja” tegas Adith.

Alisya tidak tahu harus berkata apa, dia masih belum bisa melepaskan rasa gugupnya karena keramaian di tambah dengan kehadiran Adith yang begitu mendadak.

”Selama dia baik-baik saja kita tidak perlu khawatir” Senyum Karan sambil memperhatikan Alisya yang tidak dapat dipungkiri olehnya kalau kala itu Alisya tampil mempesona meski dengan dandanan sederhana.