Chapter 493 - 493. Sarapan Nasi goreng buatan Papa (2/2)

”Tentu saja, Papa akan membuatkan nasi goreng spesial untuk Azell dan Bunda. Kalian bermainlah, Papa akan ke dapur terlebih dahulu untuk memasak nasi gorengnya.” Sahut Ludius mengiyakan ledekan Silvia dengan bangga.

Jelas Ludius bangga menjawab ledekan Silvia, karena memang Ludius pria yang sudah terbiasa memasak. Tidak sulit jika Azell hanya meminta Nasi goreng, setidaknya tidak se merepotkan Bunda nya yang meminta bakso beranak dan terpaksa Ludius harus membuat bakso sendiri demi memuakan hati Silvia yang sedang ngidam.

'Ah.. untung saja Azell hanya meminta nasi goreng, aku tidak bisa membayangkan kalau Azell memminta hal aneh seperti yang di minta Silvia waktu itu. Pasti akan sangat merepotkan'. Batin Ludius.

***

Selagi Ludius di  dapur, Silvia mengantar Azell kembali ke kamarnya dan membantu Azell mempersiapkan pakaian untuk di kenakannya selagi Azell mandi. ”Azell mandi saja, nanti Bunda pilihkan baju yang bagus di lelmari untuk Azell pakai. Setelah itu, baru kita mengintip Papamu masa, Bagaimana?”, tanya Silvia pada Azell setelah mereka berada di kamar Azell.

”Ok. Azell akan mandi habis itu kita akan mengintip Papa masak. Nanti Azell ceritain deh bagaimana genitnya Tante Bianca ke Papa. Papa juga tidak menghindar di genitin Tante girang itu. Makanya Azell kesal dan Azell ingin mengerjai Tante girang kemarin. Meski akhirnya Azell malah di culik dan tersesat..” ujar Azell dengan sedikit raut penyesalan,

Silvia menyentuh pipi Azell dengan senyuman hangat.  ”Azell Sayang, apa yang Azell lakukan Bunda mengerti itu demi membalaskan sakit hati Bunda pada wanita yang mendekati Papamu. Tapi Azell, kalau kamu main kabur – kaburan seperti kemarin, Bunda juga akan sedih jika Azell sampai kenapa – napa. Azell janji yah, sama Bunda. Lain kali Azell tidak akan berbuat nekad seperti itu lagi?”

Silvia memberikan nasihat dengan tenang, penuh kasih sayang dan bijaksana, membuat Azell merasa sangat nyaman dan semakin menyayangi Bundanya. Silvia mengacungkan jari kelingking sebagai bukti janji mereka.

”Baik. Azell janji tidak akan berbuat nakal yang membuat Bunda cemas lagi. Azell juga tidak ingin Bunda sampai sakit gara – gara memikirkan Azell”. Azell tersenyum manis dan mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Silvia, lalu sebagai tanda kasih sayang, Silvia mencium kening putranya itu.

Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada  yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.

ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.

ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam  dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.

kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.

makasih buat yang udah kasih ps dan komen dan beli bab embuun dengan coin. jujur embun sangat bahagia dengan itu semua.

jadi jangan bosan - bosan untuk kasih komen dan review yah, soalnya embun sangat menanti komentar kalian loh, di tunggu komen kalian kakak readers

salam sayang dan cinta dari embuun