Chapter 473 - 473. Menyebarkan Mata-mata (2/2)

”Hei.. siapa yang coba – coba untuk melawanmu adikku!”. Celetuk salah satu seorang dari gerombolan pria urakan.

Segerombolan anak muda itu begitu masuk dan mendapati lima orang berjas hitam, nyali mereka langsung ciut. Salah satu dari mereka menghampiri si pria setengah mabuk. ”Brengsek! Mengapa kau memanggil kami saat  berurusan dengan anggota elit MAFIA! Apa kau tidak tahu arti dari jam hitam mereka?”. Bisiknya.

Si pria setengah mabok seperti orang bodoh yang tidak tahu apapun. ”Memang apaan, bukankah kalian juga anggota dari geng”.

”Jangan samakan kita dengan mereka BODOH!”, pria tersebut menjoglo pria setengah mabuk ”Aku hanya seorang anggota dari sebuah geng, jangan samakan dengan mereka yang merupakan anggota Mafia dari sebuah Organisasi besar. Kau tahu apa yang ada dalam saku mereka?”. Bisiknya dengan tubuh gemetar.

”Pistol!”. Setelah mengatakan segalanya, Pria tersebut segera meminta anggota yang di bawanya untuk bersujud dan meminta maaf.

”Ampun.. ampuni kami Tuan”. Kata mereka serempak seraya bersujud di depan Ludius, di susul pria setengah mabuk tersebut meminta pengampunan.

”Usir mereka! Aku tidak ingin melihat mereka lagi!”. Perintah Ludius tanpa memandang mereka.

Segera anak buah mata – mata mengusir mereka dari Club X. Dan tanpa sadar, tindakan yang di lakukan Ludius meski hal sepele, ternyata menjadi sorotan orang – orang Club yang melihat anggota berjas hitam mengusir sekelompok pria muda urakan.

Ke empat anggota yang mengusir sekelompok pria urakan telah meninggalkan ruang vip. Kiini hanya tinggal Ludius dan pria mata – mata yang memakai kaca mata hitam lalu melepasnya.

”Ludius, ada hal apa kau mencariku?”. Tanya  nya kembali. Kini sikapnya berubah menjadi lebih santai, seperti seorang teman. Tidak seperti tadi saat di depan banyak orang.

”Aku ingin kau mengambil alih tugasku untuk mengawasi Keluarga Kerajaan serta mencari tahu pergerakan Dark Phantom!” pinta Ludius. Ia mengambil gelas serta menuangkan wine dan memberikannya pada mata – matanya.

”Terima kasih..” ia menerima wine tersebut dan meminumnya, ”Nikmat. Jadi ini wine termahal. Oh ya, mengapa kau membebankan aku tugas berat ini Ludius. apa kau tidak khawatir aku akan menusukmu dari belakang?”. Ujarnya  terang – terangan.

”Karena aku sudah tidak punya banyak waktu lagi di Kerajaan Hardland ini. Lagi pula kau tidak ada alasan untuk menolaknya. Jika kau mau menusukku dari belakang, itu sama saja kau cari mati! Dan aku tahu kau takkan mungkin menggali kuburanm sendiri!”. Ujar Ludius seraya melihat tajam pada mata – matanya.

Si mata – mata tidak langsung menjawab permintaan Ludius. Pertama, mereka baru kenal 5 hari yang lalu, dan kedua si mata – mata tidak sepenuhnya dengan Ludius. Nmun karena Ludius dia bisa bebas dari sebuah penjara yang membuatnya mendekam selama bertahun – tahun.

”Kalau kau ragu, kau bisa bocorkan semua informasi yang kau ketahui, bagaimana?”. Tantang Ludius

Author Note :

Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada  yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.

ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.

ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam  dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.

terlebih dari pemain pendukung seperti Ibu Yuliana, Bibi Yun, Queenza Nicol, Leerin, Zhenyi, Zack Li, dan masih banyak lagi yang belum bisa embun sebutin satu persatu.

kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.

embun juga nggak maksa, bagi yg mau ajh. kalian udah mau baca ajh embun udah terima kasih bgt..