Chapter 473 - 473. Menyebarkan Mata-mata (1/2)

”Aku sudah memperingatkanmu untuk enyah!”, Ludius melirik tajam ke arah pria tersebut. ”Jangan sampai kau memancing amarahku, karena kau takkan bisa menanggungnya!”. Ancam Ludius.

Satu kali lirikan tajam dan mematikan Ludius sudah berhasil membuat wanita tersebut berpikir ratusan kali untuk memperovokasi Ludius. Tapi pria mabuk yang bersamanya justru berlaku sebaliknya.

”Aku tidak takut denganmu! Aku dari mempunyai geng yang akan menyeretmu keluar dari sini!”. ancam balik si pria mabuk.

”Pfft.. Ha ha ha..!” suara tawa Ludius menyeruak hingga keluar ruangan vip, suaranya bahkan membuat si pria dan wanita di sampingnya gentar.

Tak!!

Ludius menaruh gelas soft drink dengan kasar, dan mengalihkan pandangannya pada pria mabuk tersebut. ”Apa kau tidak mengerti juga dengan posisimu anak muda? Jangan menyombongkan diri hanya karena memiliki geng di sini!” ujar Ludius, dia tidak mengendorkan ke marahannya sama sekali. Ia justru semakin dalam menekan lawannya dengan terus memberikan tatapan dan aura hitam pekat.

”Apa maksudmu! Jangan mengada – ada! Aku akan menelpon anggota ku sekarang juga!”. Si pria muda setengah mabok  tersebut benar – benar menelfon anggotanya untuk segera datang ke Club X.

Meski si pria setengah mabuk sudah melakukan banyak hal, nyatanya Ludius masih saja tidak menggubris apa yang pria itu lakukan. Ia dengan santainya menikmati sajian di depannya tanpa memperlihatkan ketakutan sama sekali.

”Awas saja kalau aku anggotaku sudah datang kemari, kau bertekuk lutut meminta ampun saja takkan aku ampuni!”. Gertak si pria.

Si wanita penghibur melihat pria yang di dampinginya benar – benar memiliki geng dan anggota mulai berlagak sombong lagi di depan Ludius. ”Ha ha ha.. sayang, kamu hebat. Ternyata kamu memiliki anggota dan geng. Aku harap kamu mau menghajar dan mengusirnya dari sini tanpa ampun”. Pinta si wanita dengan rayuan mautnya.

15 menit telat berlalu. Dari arah luar ruang vip datang dan masuk sekitar 5 orang mengenakan jas hitam dan bersenjata pistol jenis revolver menghadap. Awalnya pria setengah mabok tersebut berpikir orang – orang yang datang adalah dari anggota gengnya.

”Sayang lihatlah, mereka sudah datang untuk kita”. Kata pria mabuk dengan membelai wajah wanita penghibur,

”Kalau begitu suruh mereka mengusir pria itu!”. Sambil menunjuk kearah Ludius.

Tapi selang beberapa detik, pria setengah mabuk itu sadar. Anggota geng nya adalah orang – orang yang berpakaian bebas dan tidak ada yang berpakaian rapih berjas hitam seperti yang terlihat. Si pria setengah mabuk sejenak menelan ludahnya sendiri.

Salah satu dari ke 5 orang berjas hitam menghampiri Ludius. ”Tuan Lu, maafkan saya karena terlambat 1 menit dari yang di janjikan. Ke empat orang ini adalah sebagian anggota yang berhasil di  bentukk atas bimbingan anda”. Kata seorang yang di sebut mata – mata oleh Ludius.

”Bagus, lakukan seperti yang sudah ku perintahkan sebelumnya”. Ujar Ludius,

”Baik Tuan, tapi sebelum itu.. haruskah saya mengurus mereka terlebih dahulu?”. tanya si mata – mata seraya  menunjuk kedua orang di  depannya.

Ludius melirik ke arah pria setengah mabuk dan wanita di sampingnya. Mendapat lirikan tajam, keduanya terlihat panik dan menelan ludah.

”Terserah kalian mau apakan mereka, menjadi bahan percobaan juga tidak ada salahnya..” ujar Ludius.

Perkataannya yang tenang namun maknanya mengerikan membuat wanita penghibur tersebut langsung menunduk dan bersujud di depan Ludius. Namun pria tersebut justru melakukan sebaliknya, ia merasa harga dirinya sedang di jatuhkan sejatuh – jatuhnya.

”Ampun Tuan.. ampuni kami..” kata si wanita, ia tidak ingin mengambil resiko dengan melawan Ludius.

Selang beberapa saat segerombolan pria urakan dan tidak jelas dengan berbagai alat senjata tajam yang mereka bawa memasuki ruang vip yang cukup besar untuk memenuhi permintaan pria setengah mabuk.