Chapter 406 - 406. Kedatangan Nona Shin bag 3 (1/2)

Angela Shin berhasil menyulut api asmara yang membuat Linzy dan Longshang saling salah paham. Licik memang, tapi itulah sosok dari Angela Shin. Wanita angkuh yang sebenarnya membutuhkan seorang pria yang mampu menyadarkan nya akan arti CINTA.

Setelah mendengar Longshang mengusirnya, Angela Shin jutru semakin gencar menggoda. Ia semakin mendekatkan dirinya pada Longshang, memaksakan kehendak dengan tetap menyuapi pria yang jelas telah mengusirnya.

”Ayo Tuan Longshang, anda harus memakan makanan anda sebelum dingin. Sup ini baik untuk kesehatan, aku bisa menjamin itu..” kata Angela Shin yang sedang memegang mangkuk sambil menyendok perlahan makanan di dalamnya.

”Aku sudah menyuruhmu untuk KELUAR! Apa kau tidak mendengar perkataanku, atau memang Nona Shin ini senang membuat orang lain MARAH!”. Tegas Longshang, tangannya menghentikan Angela Shin yang hampir menyuapinya.

”Ck.. seperti ini dirimu yang sebenarnya Tuan Longshang.” Kata Shin dengan berdecis, ia tersenyum remeh sambil menaruh kembali mangkuk di meja setelah mendapat penolakan dari Logshang untuk yang ke dua kalinya. Sebelum pergi, Shin menyentuh dada bidang Longshang dengan senyum liciknya. ”Haolah.. kau menang.. aku takkan mengganggumu malam ini. Tapi PERJANJIAN KITA masihlah berlaku. Karena aku yang memegang kendali ini disini.” Shin mengedipkan salah satu matanya dengan senyum simpul yang terukir indah di sudut bibirnya, lalu pergi dari hadapan Longshang dan keluar dari ruang rawat VVIP.

Sedangkan Linzy yang melihat semua ini, masih berdiri di sudut ruangan dengan sudut air mata yang berkaca – kaca, memikirkan apakah kisah cinta mereka akan berakhir begitu saja. Lagi pula ini memang salahnya.. 'Hanya saja, mengapa aku tidak rela melepaskan Longshang begitu saja pada wanita lain?'. Batin Linzy.

Setelah kepergian Angela Shin, sejenak Linzy memandang Longshang tanpa bergeming, hanya matanya yang basah. Dan berniat keluar dari ruang rawat seperti apa kata Longshang. ”Istirahatlah, aku akan keluar dan tidak akan mengganggumu,”

”Tunggu.. siapa  yang bilang kalau aku memintamu untuk keluar. Tetaplah disini..” cegat Longshang.

”Benarkah?! Jelas – jelas tadi kau mengatakan kalau kami harus keluar. Kalau bukan mengusirku juga, lalu itu apa artinya?”.

Longshang melambai lambaikan tangannya pada Linzy, memintanya untuk mendekat. Pelit bicara memang sudah menjadi ciri khas Longshang, kecuali jika bersama Ludius. Dia akan berubah sedikit cerewet.

Linzy mendapat lambaian tangan Longshang dengan malu-malu melangkah mendekat. Ini seperti DE JAVU di mana dirinya pertama kalu bertemu Longshang, dan perasaan pertama yang tumbuh dalam hatinya adalah malu, malu untuk mendekati pria tampan minim ekspresi seperti Longshang.

”Kau benar – benar memanggilku untuk berada di sampingmu?”. Tanya Linzy kembali. Ia kini sudah ada di depan Longshang, berdiri mematung tanpa bergeming.

”Mengapa kau terlihat kaku sekali, Zy? Apa terlalu lama meninggalkan ku membuatmu menjadi BODOH!”. Ledek Longshang. Ia menarik lengan Linzy dan memintanya duduk di atas ranjang untuk menemaninya.

”Kau sedang meledekku, Longshang! Siapa juga yang menjadi BODOH karena lama tidak bertemu.. dasar pria minim ekspresi yang memiliki kepercayaan diri terlalu tinggi. Bagaimana bisa 5 tahun lalu jatuh cinta padamu hingga sekarang. Memikirkan nya saja membuatku pusing.”

”Zy, kau sedang mengejekku?!”. Sergah Longshang.

”Tidak! Aku sedang memujimu.” Balas Linzy dengan mensungutkan bibirnya.

”Oh, baiklah. Cepat layani aku. Aku ingin makan..” pinta Longshang,