Chapter 397 - 397. Yu Garden bag6. Butuh waktu untuk mengakhirinya (1/2)
Silvia mengabaikan begitu saja Daniel yang masih berdiri di belakangnya, ia meneruskan langkahnya menyusuri jalan setapak di area yu garden. Beberapa saat berlalu dan Silvia tiba-tiba tersentak begitu mendapat dekapan dari belakang.
”Bisakah kita sedekat ini Silvia? Aku ingin seperti ini meski hanya sementara..” Daniel berbicara seolah sedang mengutarakan perasaannya. Kepalanya sengaja ia sandarkan di atas bahu Silvia. ”Terasa nyaman, pantas pria itu sangat egois dan tidak ingin melepaskanmu..” sambung Daniel.
”Tuan Daniel, apa yang sedang kau lakukan? Kita tidak seharusnya seperti ini di depan umum. Ini tidak akan berakhir baik untukmu atau untukku sendiri.” Tolak Silvia, ia dengan sekuat tenaga melepas tangan Daniel yang melingkar di area perutnya. Tidak nyaman dan membuat Silvia semakin ingin lepas dari pria misterius seperti Daniel.
Karena semakin jauh mereka melangkah, Silvia semakin khawatir ini akan berakhir tidak baik. Bagi Silvia, karakter dan sifat Daniel susah di tebak apa maunya. Dia begitu misterius, mimik wajah, perkataan dan ekspresi Daniel seakan semuanya palsu. Ada hal lain yang tidak bisa Silvia jabarkan.
Tangan Daniel semakin erat melingkar di perut Silvia, ia tidak membiarkan Silvia untuk melepasnya. ”Diamlah, aku hanya memelukmu. Apakah menerima pelukanku terlalu berat untukmu Silvia?”.
”Berat, sangat berat aku menerima pelukan dari pria lain. Aku tidak mengenalmu, tapi mengapa kamu tiba-tiba mempersulitku seperti ini? Apa salahku Tuan Daniel? Bisakah kau lepaskan aku?”. Silvia semakin merasa risih dengan sikap Daniel yang tanpa malu menyandarkan kepala di bahunya. Ia berkali-kali memberontak, namun yang di dapat justru sebuah ciuman di ujung kepalanya.
Di saat seperti ini, dari arah belakang seseorang menarik paksa Daniel mundur menjauh dari Silvia. Tangan si pria tersebut mencekal erat pergelangan lengan kanan Daniel dan melayangkan sebuah pukulan.
Buacck!!!
Pukulan yang cukup keras, membuat wajah Daniel lebam dan sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah. Dengan senyum seringai ia menyeka sudut bibirnya. Sorot mata licik ia tunjukkan pada pria yang ada di depannya yang ternyata adalah Ludius.
”Brengsek kau Daaniel Qin! Aku takkan memaafkanmu karena telah berani menyentuh istriku!”. Wajah Ludius terlihat merah padam tangannya mengepal erat menahan amarah, sorot mata tajam Ludius ia arahkan pada Daniel dengan sekuat hati menahan amarahnya, ia masih harus menahan diri karena mereka masih berada di depan publik. Ia tidak ingin menarik perhatian orang dan membuat para wartawan memergoki mereka. Sudah cukup skandal yang di sebarkan para wartawan.
”Mengapa kamu diam Tuan Lu. Apakah kamu benar-benar sudah ingin melepaskan Sillvia untuk berada di sisiku?”. Pandangan Daniel mengarah pada Silvia yang tidak menoleh sedikitpun ke belakang. Ia seperti acuh tak acuh pada dua pria yang ada di belakangnya.
”Jangan bermimpi kau Daniel, Silvia sampai kapanpun adalah istri Ludius Lu. Tidak akan ada yang bisa merubah itu, bahkan KAU SEKALIPUN!”. Kata Ludius, dari caranya berbicara dan sorot matanya yang tajam membuatnya terlihat lebih mengerikan dari pembunuh berdarah dingin.
Mendengar perkataan yang penuh penekanan dari Ludius, Silvia menghentikan langkahnya. Sejenak tubuh Silvia merinding mendengarnya. Ia menoleh kebelangan dan melihat dua pria saling bertatap muka dengan aura yang masing-masing mampu memikat orang di sekitarnya.
”Berhenti kalian!”. Seru Silvia pada kedua pria bodoh di depannya,