Chapter 393 - 394. Yu Garden bag2. Kedat (1/2)
”Ludius.. kita sedang ada di depan umum, tidak bisakah kamu lebih sopan sedikit? Semua orang sedang memandangi kita..” bisik Silvia. Posisinya saat ini sedang dalam dekapan Ludius.
”Biarkan saja kalau ada yang tahu, lagi pula kamu adalah istriku. Untuk apa di sembunyikan?”. Balas Ludius, ia justru semakin mengeratkan tubuh istri ke sisinya.
Kelakukan mereka seketika menjadi sorotan masyarakat dan media massa yang sedang meliput berita. Kedatangan mereka tentu saja sangat menguntungkan para pemburu berita. Pasalnya CEO dari Tangshi Grup adalah seorang yang jarang tersorot oleh publik. Lebih tepatnya sangat tertutup, sampai jika ada yang berani meliput beritanya pasti akan berakhir tragis. Tapi kali ini sepertinya akan berakhir berbeda...
Tangan Ludius yang masih melekat di pinggang Silvia, ia coba singkirkan sebelum ada media yang mendatangi mereka. ”Ayolah suamiku, kalau ada media massa yang melihat bagaimana? Bukankah dari dulu kamu juga tidak pernah menyukai jika ada yang berani memberitakanmu, suamiku?”. Ujar Silvia beralasan.
Pandangan Ludius teralihkan pada istrinya yang pemalu, membuat seribu alasan untuk lepas dari dekapannya. Tapi sepertinya spekulasi dari Silvia benar adanya. Banyak dari pengunjung yang memperhatikan mereka, dan tidak berselang lama para pemburu berita (wartawan) datang dari berbagai media massa.
”Sudah ku duga, pasti akan berakhir seperti ini.. hidupku yang tenang, akan berakhir tidak baik jika sudah berurusan dengan media massa..” gumam Silvia.
Para media massa berbondong-bondong memasuki Bangunan kuno hanya demi mendapat berita terkini dari CEO nomor 1 di China. Dalam sekejap bangunan kuno tersebut penuh dengan pembawa berita dari berbagai tempat. Orang yang berkunjung bahkan sampai heran siapa sebenarnya pasangan yang sedang menjadi buruan para wartawan??
”Presdir Lu, boleh kami meminta klarifikasi atas hubungan anda dengan Nyonya Lu?”. Tanya salah satu wartawan mewaliki bertanya dari seluruh wartawan yang datang. Wartawan itu menjulurkan micnya pada Ludius dan Silvia.
Silvia ingat sekali, terakhir kali ia menghadapi wartawan adalah saat konferensi pers mengenai pernikahan mereka. Dan sekarang mereka datang untuk menanyakan apalagi??
'Ini semua karena Ludius terlalu berlebihan di hadapan semua orang, sampai menyita perhatian wartawan yang ada di sekitar.' Batin Silvia, posisinya yang sangat lengket di samping Ludius memang patut menjadi bahas perbincangan di tambah lagi mengenai rumor anak tidak sah Ludius.
Seketika Silvia teringat akan Azell dan Shashuang, jika wartawan sampe melihat mereka kemari, bukankah ini akan menjadi berita besar dan berdampak buruk pada massa depan Azell?.
Silvia mencubit pinggang Ludius dan membisiki sesuatu. ”Ludius, pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus urus mereka sebelum Nona Shu dan Azell menemui kita disini.” Bisik Silvia tegas,
Wartawan lain yang melihat Silvia dan Ludius masih bungkam mulai gerah dan penasaran, menurut pandangan mereka pasti ada sesuatu yang terjadi. Maka dari itu wartawan lain mulai memberanikan diri untuk bertanya pada mereka dengan pertanyaan yang sama.
”Presdir Lu, kami hanya ingin mendengar klarifikasi mengenai hubungan anda. Ada berita bahwa di tengah pernikahan anda, datang wanita masa lalu anda dengan seorang Putra? Apakah rumor ini benar adanya?”. Tanya salah satu dari sekian wartawan yang mengajukan pertanyaan yang sama.
Dada Silvia terasa sakit mendengar pertanyaan seperti itu dari semua orang yang ada di depannya. Kepalanya tiba-tiba terasa pening dengan tangannya tanpa sadar memegang dadanya, napasnya terasa berat. Di tambah lagi dengan kondisinya yang sedang di kerumuni banyak orang membuat dirinya merasa tidak nyaman.
Ludius menyadari kondisi Silvia memburuk membuatnya mengambil tindakan tegas. ”Bisa kalian semua mundur! Apa kalian tidak bisa menghargai kondisi istri saya yang sedang hamil!”. Sentak Ludius pada semua orang yang mendesak mereka dengan berbagai pertanyaan,