Chapter 392 - 392.Yuyuan Garden (1/2)
”Mana mungkin aku membawa istri tercintaku ke tempat aneh-aneh. Kita akan pergi ke tempat yang kamu suka. Anggap saja ini kencan kita Sayang.” Kali ini Ludius mencium pipi kiri Silvia, membuat Silvia melirik kembali ke arahnya.
”Lalu dimana Azell, jangan-jangan kamu tidak jadi membawa Azell bersamamu. Hnng.. pembohong!”.
”Azell pergi bersama Shashuang, mereka nant..” Belum selesai Ludius berbicara, Silvia dengan emosinya langsung memangkas perkataan Ludius.
”... Bersama Shashuang! Apa kamu mau jalan dengan dua wanita? Memangnya aku saja belum cukup berada di sampinmu. Teganya kamu juga membawa wanita lain di quality time kita. Hiks..” Silvia langsung menyambar perkataan Ludius begitu saja dengan begitu cepat tanpa berhenti atau mendengar penjelasan Ludius.
Bahkan Silvia kini menangis tersedu-sedu layaknya anak kecil. Syndrom hamilnya sepertinya mulai lagi..
Hufft..
Ludius memegang kedua wajah Silvia dan terpaska ia mencuri ciuman Silvia untuk menenangkannya. Awalnya Silvia terkejut, ia membelalakkan matanya dengan tangan mencengram erat kemeja Ludius. Kedua sudut mata Silvia basah. Namun perlahan Silvia mulai tenang dan Ludius melepas tautan ciuman mereka.
”Ludius..” Silvia memalingkan wajahnya.
”Sayang, dengarkan dahulu penjelasanku...”
Tangan Silvia gemetar, ia memaksakan diri mendorong Ludius mundur. ”Awas, kamu tega membawa dia di saat waktu penting kita. Aku tahu itu demi Azell, tapi apa kau pernah mengerti hatiku?”. Kesalahpahaman Silvia semakin menjadi-jadi. Terlebih lagi ketika ponsel Ludius berbunyi dan terdapat panggilan masuk dari Shashuang.
[”Papa.. Azell dan Mama sudah sampai. Kapan Papa akan menyusul?”] suara riang Azell terdengar jelas dari balik telepon.
[”Sebentar lagi Papa akan ke sana, kalian tunggulah sebentar lagi.”]
[”Ludius, apakah kau masih lama? Aku menantikan kejutan darimu. Jangan lama-lama yah. Azell juga sudah tidak sabar menunggu..”] kali ini Shashuang yang berbicara.
Silvia yang sejak tadi mendengarkan hatiinya panas, ia tidak biasanya sampai terbakar cemburu sampai seperti ini. 'Ludius, bisa-bisanya kau membawaku di antara kencanmu dan Shashuang!!'. Batin Silvia.
Silvia yang sudah tidak bisa menahan emosi langsung merebut ponselnya dari tangan Ludius. Matanya melirik tajam ke arah Ludius, dan itu membuat Ludius hanya bisa menghela napas dalam-dalam melihat kecemburuan istrinya.
[”Nona Shashuang! Sejak kapan kau begitu akrab dengan suami orang! Ingat, dia menyiapkan kejutannya hanya untukku. Kau datang hanya sebagai pendamping dari Azell yang tidak tega meninggalkanmu sendiri. Jangan terlalu MIMPI!!”]
Tut tut tut
Silvia berbicara dengan intonasi dan nada tinggi membuat napasnya sampai tersengal. Ludius yang melihat Silvia mengeluarkan amarah karena kecemburuannya justru terkekeh menahan tawa.
”Pfft.. haha, Sayang.. tadi itu luar biasa sekali. Sepertinya istriku ini sudah mulai pandai menyudutkan orang lain.” Tawa Ludius yang pecah menyita amarah Silvia kembali.
”Hmm.. gitu yah, mentang-mentang istri marah trus bisa ketawa seenak jidat! Dasar playboy cap kaleng krupuk!”, omel Silvia.