Chapter 385 - 385. Club De Luxe bag5. Sabotase Keamanan (2/2)
Bang bang bang!!!
”Kau cegah mereka masuk!”. Perintah Ludius pada Wangchu.
”Siap Boss!”. Wangchu berlari menuju ke arah pintu, menembakkan peluru secara beuntun ke arah musuh.
Keadaan semakin terdesak, Ludius memilih untuk membantu Zain untuk memecahkan server yang di kunci dengan kode yang begitu rumit.
”Aku akan membantumu, aku mungkin sedikit tahu masalah server satu ini.” Ujar Ludius pada Zain. Ia mengambil alih ponsel milik Zain dan mulai mengotak atik apa yang tertera di layar.
Lama Ludius mencari cara untuk memecahkan kode tersebut, ia sampai memutar otaknya dan mengingat kembali apa yang sudah ia pelajari selama ini pada seseorang di masa lalunya.
7 menit telah berlalu. ”Huft.. akhirnya selesai juga!”. Kata Ludius menghela napas. Laser merah tersebut seketika mati, Ludius berhasil menon aktifkannya. Tapi ada satu masalah baru yaitu..
”Diam di tempat!, menghindar dari barang lelang sekarang juga!”. Beberapa pria beratribut dari luar berhasil masuk dan memberi Ludius dan yang lain peringatan.
”Cih, brengsek! Mengapa mereka bisa masuk di saat yang tidak tepat?.sedikit lagi aku berhasil mendapatkan mind control tersebut dan sekarang.. arggh..” gumam Ludius.
Terpaksa mereka bertiiga langsung berdiri dan menjauh dari barang sasaran, diam dengan tangan terangkat ke atas. Ludius melirik ke arah Zain yang ada di sampingnya dan Wangchu yang ada di samping depannya. Karena tidak memiliki alat penghubung, maka Ludius hanya bisa mengandalkan insting mereka masing-masing.
”Aku menyerah, bisa kalian lepaskan kami?”. Tawar Ludius. Ia memberi isyarat pada Zain dengan jemarinya. Menghitung mundur dari 5. Meminta mereka untuk mendekat ke arah senjata api yang tergeletak di lantai.
'Aku harap kalian memahami apa yang aku isyaratkan.' Batin Ludius.
Zain dan Wangchu bergerak ke arah senjata mereka dengan tangan masih terangkat ke atas.
Keamanan bar seperti sedang memperhatikan gerak gerik Ludius dan lainnya, karena kabut asap yang pekat. para keamanan beratribut tidak menyadari bahwa mereka sedang mengincar pistol yang ada di bawah mereka,
Beruntung Ludius dan yang lain menggunakan topeng, setidaknya identitas dari Ludius Lu sedikit tersamarkan. Kecuali jika ada orang penting yang sempat bertatap muka, pasti identitas mereka akan terkuak saat itu juga.
Alarm terus berbunyi, kabut asap semakin menebal, dan beberapa pria beratribut siap menahan Ludius dan yang lainnya. ”Hahaha, kalian tidak akan lolos kali ini!”. Tawa menggelegar dari mulut salah satu pria beratribut. Ia dengan senyum liciknya siap untuk mencekal Ludius yang di kiranya sebagai pemimpin penyusup kali ini.
Hampir pria tersebut mendekat ke arah Ludius, sebuah peluru dari arah luar pintu melesat menembus punggung pria bertribut.
Bang bang!!
Slaapp..!
Seketika orang yang ingin menahan Ludius terkapar di lantai dengan bersimbah darah. Beberapa pria beratribut lain melihat anggotanya tertembus peluru langsung menodongkan pistolnya ke arah mereka.