Chapter 386 - 386. club De Luxe bag6. Akhir dari Lelang (1/2)

”Sorry, aku terlambat Tuan ku..” kata Bianca centil dengan mengedipkan salah satu matanya pada ketiga pria tampan yang ada di depannya.

Tangan kanan Bianca yang memegang pistol, dengan cekatan ia arahkan pada sekelompok pria beratribut. Tembakan beruntun ia lepaskan dengan wajah gentar tanpa rasa takut sedikitpun. Bianca justru terlihat sdang menikmatinya, seperti wanita yang sedang haus akan darah. Permainannya sungguh tidak berperasaan dengan mengarahkan pistolnya tepat di area vital.

Dalam sekejap musuh tumbang di tangannya meski Ludius dan yang lain ikut andil dalam membereskan sekelompok pria beratribut. Sistem keamanan yang sudah berhasil di non aktifkan oleh Zain membuat Bianca bisa masuk ke dalam ruang penyimpanan secara lebih leluasa.

”Tuan ku, apakah kau baik-baik saja?”. Tanya Bianca berlagak cemas dan menghampiri Ludius dengan tatapan yang menunjukkan tidak berdaya. Bibir serta pakaian seksi membuat Ludius merasa enggan untuk di dekati wanita seperti Bianca. Padahal dulunya Ludius adalah pemain yang handal. Bukankah kebiasaan Ludius sudah benar-benar berubah?!.

'Arggh, wanita ini.. apa dia sudah bosan hidup?' batin Ludius menggerutu melihat Bianca sudah ada di sampingnya sambil menarik lengan kanannya. Apalagi setelah melihat wajah Bianca yang penuh binaran air mata kepalusan, semakin membuat Ludius ingin menyingkirkannya saat itu juga.

Tapi ketika Ludius menyadari kalau Bianca bukanlah orang biasa, ia harus berpikir 10 kali jika ingin menyingkirkan wanita berbisa itu. Apalagi orang seperti Bianca sudah mengetahui 40 persen titik masalahnya yang saat ini sedang di jalani Ludius. Tentu saja Ludius harus hati-hati meski Bianca sudah banyak membantunya dari belakang.

Tangan Bianca yang menyentuh wajah Ludius, ia tepis lalu di balas dengan cekalan yang begitu kuat. ”Sekretarisku Bianca Luze, apa kau ingin bermiain-main denganku? Kita masih di sarang musuh, lebih baik kita kembali, atau kau akan TINGGAL NAMA DISINI!”. Balas Ludius dengan penekanan dan sorot mata tajam di akhir kalimatnya.

Bianca seketika menarik tangannya dari cekalan Ludius, rupanya dia masih punya rasa takut juga pada gertakan yang di buat Ludius. ”Kita akan kembali..” ujar nya sambil mengalihkan padangannya dan pergi dari tempat tersebut.

Mind control sudah berhasil Zain ambil, karena musuh sudah berhasil di tumbangkan. Ludius memerintahkan semua anggotanya menarik diri dari medan pertarungan untuk kembali ke titik awal melalui jalan rahasia yang mereka lewati saat masuk kedalam gedung, memanfaatkan kabut asap tebal yang masih membumbung tinggi. Mungkin sebentar lagi tempat bernama Club De Luxe akan meledak jika tidak di lakukan penanganan selanjutnya.

Ludius memiliki akses jalan rahasia yang dikirimkan Zain padanya, sebuah jalan darurat yang langsung menghubungkan dengan lantai dasar. Beruntung Zain adalah seorang hacker, semua pengaman sudah di sabotase untuk jangka waktu 4 jam ke depan.

-

Dalam waktu kurang lebih 10 menit, semua orang melakukan pelarian dari gedung De Luxe  dalam keadaan selamat meski beberapa terluka tembak. Di sebuah tempat tersembunyi, Ludius mengambil alih mempimpin pasukan nya.

”Waktu sudah malam, seluruh anggota kembali ke Markas. Bagi yang terluka langsung menghadap ke petugas medis, paham!”. Kata Ludius tegas dan lantang.

”Yes Master!”. Balas beberapa anggota dengan tegas. Mereka saling bahu membahu membantu berjalan menuju mobil yang sudah di parkirkan di tempat aman.

Ludius sendiri langsung pergi tanpa memperdulikan Bianca atau yang lain. ”Terima kasih untuk malam ini, kalian boleh kembali, ini sudah larut malam.” Kata Ludius tanpa memandang wajah mereka, dan berlalu begitu saja, bagai angin yang baru saja berhembus.

”Tunggu Tuan Lu.. kau melupakan sesuatu!”. Teriak Bianca mencegat Ludius.