Chapter 303 - 303. Saling berbagi isi hati (2/2)
”Wahh!! Penasaran aku tuh. Memang sebelum Mbak Silvia nikah sama Tuan Lu itu gimana kak Lingling? Cerita dong..” bujuk Nadia pada Silvia dan Lingling denga mata berbinar.
”Kalau ini tanya dulu nih sama Empunya. Dia dulu jadi rebutan 3 pria dan salah sat..” belum selesai Lingling berbicara dengan cepat Silvia membungkam mulut cerewet sahabatnya.
”Nad, jangan dengerin omongannya yah.. dia itu memang biang gosip!!”,
Nadia yang melihat gelagat Silvia justru semakin penasaran, ”Haduh.. Mbak Silvia, apa sih yang kalian sembunyiin? Aku penasaran loh! Apa jangan-jangan Dosen Hanson pernah nyatain perasaannya sama Mbak?” tebak Nadia,
”Nggak kok, udah ah.. kok jadi bahas aku sih!”. Dengan cepat Silvia mengakhiri curcol mereka,
Di tengah-tengah keriuhan suara canda tawa mereka, Linzy Abigail justru diam sedari tadi dengan terus memandangi ponselnya. ”Zy? Apa yang sedang kau fikirkan? Sejak tadi hanya kamu yang diam tanpa mengatakan apapun. Kau tidak sedang bertengkar dengan Longshang kan?” tanya Silvia lirih,
Suasana yang tadinya riuh berubah tenang, dengan Nadia dan Lingling melihat ke arah Linzy penasaran apa yang sedang terjadi padanya,
”Bukan apa-apa kok. Aku hanya sudah mengakhiri hubunganku dengan Longshang”,
”Apa!!!”, serempak Nadia dan Lingling mengeluarkan kata yang sama,
”Bagaimana bisa Zy? Memang kesalahan apa yang di perbuat Longshang hingga membuatmu memutuskan hubungan kalian?”. Tanya Silvia, ia tahu dengan pasti bagaimana perasaan Longshang padanya.
”Dia tidak melakukan kesalahan apapun, kita memang sudah lama berpisah dan aku hanya memperjelas hubungan status hubungan itu. Kami memang tidak memiliki kecocokan satu sama lain”.
”Tapi Zy, kau tidak mungkin memutuskan hubunganmu dengan Longshang begitu saja. Pasti ada sesuatu yang mengganggumu kan. Karena kalian sudah berusaha untuk bersama tapi kau dengan mudahnya mengatakan berakhir. Itu sama sekali bukan dirimu Zy..” cecar Silvia,
”Itu benar-benar keputusanku Sil, kami memang tidak cocok untuk satu sama lain. Mungkin memang ini yang terbaik”.
”Kau masih saja membohongi diri sendiri Zy! Apa kau tidak tahu seberapa setianya Longshang menunggumu?” ujar Silvia.
”Benar yang dikatakan Silvia, aku dari dulu juga tahu Longshang tidak memiliki kekasih, dia terlihat sengaja menjaga jarak dari wanita itu hanya untuk menunggumu Zy. Dia benar-benar mencintaimu..” sahut Lingling,
Selama ini Longshang memang terkenal dengan pria kalem tanpa banyak tingkah, tidak seperti Ludius apalagi Wangchu yang selalu menempel pada setiap wanita. Maka dari itu, Lingling juga tidak menyangka kalau Longshang ternyata masih menyimpan nama Linzy di hatinya dan menolak untuk memiliki kekasih.
”Tidak seharusnya kau menyia-nyiakan perasaan seorang pria begitu saja Zy, seberat apapun tekanan yang kau alami tidak seharusnya memutuskan hal ini sepihak. Kamu belum pernah merasakan namanya terluka! Jika Longshang benar-benar melupakanmu di situ kamu akan menyadarinya”, sela Nadia yang tiba-tiba ikut menyahut pembicaraan mereka.
Ucapan Nadia yang di sertai dengan wajah sendunya yang di sembunyikan membuat Silvia faham siapa yang Nadia maksud. Dengan segera Silvia memeluk Nadia, ”Ternyata kau benar-benar mencintai Kakak Ipar Lian? Aku kira itu hanya humormu belaka, Nad”. Bisik Silvia
”Sudahlah Mbak, Kakak ipar Mbak Silvia memang tidak memandang ke arahku. Untuk apa aku harus mempermasalahkannya” balas Nadia dengan tenang,
”Aku harap kau tidak membenci Kakak Ipar Lian, masih banyak waktu untuk membuatnya jatuh cinta padamu Nad,” kata Silvia melepas pelukannya,
”Entahlah, cinta memang tidak bisa di paksakan”.