Chapter 304 - 304. Kedatangan Wangchu yang terluka (1/2)
”Aku tidak terlalu mengharapkan lebih jauh tentang hubungan ini Mbak, Lianlian terlihat seperti seorang pria yang menutup diri dan dia terlihat nyaman bersama Huan xian. Aku mana berani menyela”
”Kakak ipar Lian memang seseorang yang sedikit kaku karena dia memiliki masa lalu yang tidak baik. Dia sudah melewati banyak hal di umurnya yang sudah 31 tahun”,
Di tengah pembicaraan mereka Bibi Yun datang menyela pembicaraan mereka, ”Permisi Nyonya, makan malam telah siap. Silahkan pindah ke ruang makan..” kata Bibi Yun yang baru saja datang.
”Eh.. makan malam sudah siap, Lingling, Nadia dan Linzy yuk makan.. makan sepuas kalian biar hati plong..!!” ucap Silvia dengan terkekeh menutup mulutnya,
”Boleh deh, kebetulan aku penasaran dengan makanan orang Indonesia. Aku dengar kau sering memasak makanan Indonesia Sil?” sahut Lingling.
”Uhm.. aku ada gulai dan rendang sapi loh.. ini itu olahan daging yang gurih. Aku jamin kalian bakal ketagihan..” ujar Silvia dengan meyakiinkan.
Meski mereka sedang dalam keadaan hati yang sedikit rumit, nyatanya godaan Silvia mampu menarik mereka untuk makan malam. Ya.. Silvia memang sering memasak makanan khas Indonesia meski ia hidup di Negara China sekalipun, selain karena untuk mengobati rasa kangennya dengan tanah air, ini juga karena untuk menyelaraskan lidah dan jenis makanan yang halal.
Di ruang makan mereka sudah duduk bersama dengan meja makan yang penuh dengan berbagai jenis makanan termasuk yang di sebutkan Silvia tadi.
”Ayo makan, keburu dingin nggak enak loh!”. Silvia mengambil rendang dan gulainya lalu memperkenalkan pada mereka. ”Lingling dan Linzy, ini namanya rendang sapi. Rasanya gurih pastinya dan tidak kalah nikmat dengan steak daging sapi yang biasa kalian makan. Coba deh..” kata Silvia sambil tersenyum melirik Nadia.
Karena rasa penasaran akhirnya Linzy dan Lingling mencoba satu persatu menu yang ada di meja, mereka menikmati makanan dengan khitmad sampai ada suara bell pintu yang mengganggu mereka.
”Bi, tolong di lihat! Sepertinya ada orang di luar..” seru Silvia,
Bibi Yun yang mendapat seruan langsung menuju pintu masuk. Begitu pintu masuk di buka, ternyata orang yang bertamu malam-malam adalah Wangchu dengan keadaan terluka dan bersimbah darah.
”Bi, Segera hubungi markas pusat untuk memberi bantuan. Ada orang yang mencoba menerobos pertahanan di area laboratorium!”, kata Wangchu dengan menahan luka di bagian lengannya,
”Baik Tuan, saya akan menghubungi Shen Zhenyi segera! Lalu bagaimana dengan keadaan di area laboratorium? Apakah masih dalam kendali?”, tanya Bibi Yun sembari mengambil ponsel khusus untuk menghubungi Markas pusat.
”Selagi mereka belum mendapatkan akses masuk ke dalam laboratorium mereka takkan bisa memasukinya. Hanya saja yang membuatku khawatir sekarang adalah sepertinya ada mata-mata di antara kita yang membocorkan di mana lokasi Laboratorium itu berada!”.
Terlihat Bibi Yun sedang menelfon seseorang dengan raut wajah serius, meski ia hanya kepala pelayan di Mansion Lu namun identitas lain yang ia sembunyikan dari Silvia dan orang luar adalah statusnya sebagai satu-satunya orang yang mendapat otoritas atas Organisasi. Bibi Yun memiliki hak di bawah Ludius untuk memberi perintah jika Petinggi lain seperti Longshang dan Wangchu tidak berada di tempat. Namun sampai saat ini Bibi Yun hanya bergerak di balik bayang-bayang agar identitasnya tetap terjaga terutama di depan Silvia.
[”Tuan Zhenyi, segera kirim bantuan untuk menjaga area laboratorium dalam radius 1 km. Ini perintah langsung dari Petinggi Organisasi Tuan Wangchu!”]
[”Baik Bi Yun, saya dan 20 anggota pusat akan mengirim bantuan ke area Laboratorium segera!”].