Chapter 302 - 302. Bermalam di Mansion Lu (1/2)

Waktu yang semakin tidak bersahabat dengan kondisi medan dan musuh yang sudah bersambut di depan mereka membuat Ludius terdiam sejenak. Ia menebak langkah apa yang akan Arthur ambil dan berfikir bagaimana mengatasi situasi yang sedang menghadang mereka.

Meski Ludius sudah memperingatkan Arthur untuk tidak gegabah, nyatanya pria itu justru masuk kembali ke dalam ruang kontrol beberapa detik dan keluar dengan memegang senjata ysng sama.

'Dilihat dari tampangnya, Pria gegabah ini pasti akan menerobos barikade musuh! Merepotkan!' batin Ludius hanya bisa menggelengkan kepala.

”Kita terobos saja, nanti juga mereka menepi dengan sendirinya”.ucap Arthur sembari melewati truk Ludius,

”Chih! Sudah kuduga, kau akan melakukan hal ini. Dasar pria merepotkan!”.

”Bagaimana jika aku membumi hanguskan semua trukmu dengan ini?”.

Pria gegabah itu masih tidak peduli ketika ia sibuk bermain dengan senjatanya melawan musuh. Tetapi karena berada tepat di posisi paling depan, ia langsung heboh dan memundurkan truknya ke belakang.

”Ludius! Bazoka!”.

Ludius langsung mengiikuti memundurkan truknya,

”Dasar brengsek! Arthur!” Teriak Ludius memanggill Arthur. Di tengah kondisi terjepit mereka mulai memikirkan solusi yang tepat untuk saat ini.

Meski Ludius sudah memperingatkan Arthur sejak awal, namun seperti tabiatnya, ia tidak memperdulikan saran orang lain dan tetap memasuki truk yang tersisa. Ia bergerak menuju ke arah depan memimpin jalan.

Longshang dan Ludius yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala melihat tindakan Arthur, ”Kurang ajar kau Arthur!. Dengan mudahnya kau menerobos barikade musuh tanpa memikirkan orang yang ada di sekitarmu! Aku tidak tahu lagi apa yang akan kau pernbuat setelah ini?!” gumam Ludius mengikuti Arthur di belakang truknya.

Ketika Arthur telah membabat habis akses jalan keluar dari pelabuhan, tiga orang sudah membidikkan Bazoka ke arah truk itu, Ludius yang melihat hal ini seketika mengeryitkan kening mengingat truknya adalah yang terakhir keluar.

”Sepertinya mereka tidak main-main!” Ludius melihat ke arah truk Arthur. ”Kurang ajar kau Arthur! Kau berbuat seperti ini sama saja menggunakanku sebagai umpan!”. Teriak Ludius yang menahan amarah luar biasa atas rencana yang Arthur lakukan. Ia melihat ke arah spion mobil dan mendapati bazooka sudah di arahkan kepadanya,

Bzzt.. bzzt..

Terdengar getar dari ponselnya dan secara otomatis terangkat dan tersambung melalui earphonenya. [”Brengsek! Apakah kau puas!”]. Teriak Ludius di dalam truk. Longshang sudah mengerem truknya untuk menyeimbangkan kecepatan truknya dengan truk yang di kendarai Ludius.

[”Berpencar! Aku akan kirimkan lokasi titik temu kita!”].

”Kali ini kau mencoba untuk memecah perhatian musuh? Baiklah! Aku akan ikuti permainanmu Arthur! Jika saja aku tak mengingat kau adalah rekan bisnisku, aku takkan mau melakukan hal yang begitu merepotkan seperti ini!” ucap Ludius sambil membawa truknya ke arah yang berbeda.

Ludius melihat ke arah truk Longshang yang sudah ada di sampingnya. ”Longshang! Berpencar!”

Bang bang bang bang !!!!