Chapter 262 - 262. Kumpul bareng Teman bag 2 (1/2)
Lingling yang sudah penasaran dengan perkembangan kisah cinta Nadia dengan Kakak Lian dan Wangchu mempercepat langkahnya untuk masuk di ikuti Silvia yang hanya bisa geleng-geleng kepala karena sikap sahabatnya itu. Dengan langkah cepat Lingling langsung ke ruang keluarga yang sudah ada Nadia.
”Putri Nadia, kau ada disini?.. ” Sapa Lingling dengan antusias,
Nadia yang sedang memainkan ponselnya langsung menengok kerah Lingling yang ada di sampingnya. Karena ini kedua kalinya bagi Nadia bertemu dengan Lingling, Nadia sedikit bingung dan samar-samar tentang Lingling.
Wajah bingung Nadia tercetak jelas di wajahnya yang membuat Lingling berceletuk. ”Ini aku Lingling Putri Nadia, kita baru saja bertemu tadi malam. Uhm.. Bukankah tadi malam Putri Nadia datang dengan Wangchu?”.
Ukhuk.. Ukhuk..
Celetukan Lingling yang sudah menjadi ciri khas kecerewetannya membuat Nadia tersedak. Silvia yang melihat itu hanya bisa tersenyum menahan tawa karena kelakuan mereka.
Nadia segera mengkondisikan dirinya yang masih kaget dengan pertanyaan spontan Lingling, ia memegang dadanya yang agak sesak. ”Ah iya Lingling, tadi malam aku di jemput Wangchu untuk menghadiri Party yang diadakan Tuan Lu. Memangnya kenapa?”. Tanya Nadia balik, ia segera mengkondisikan keterkejutannya.
”Bagaimana dengan kehamilanmu Mbak? Apa masih ada keluhan?”. Tanya Nadia mengalihkan pembicaraan tentangnya dan Wangchu.
”Lumayan lah Nad, lumayan bikin repot. Kadang masih suka muntah-muntah dan cepat lelah. Cuma Mbak agak kasian sama Ludius, beberapa hari ini kayaknya Mood mbak lagi nggak banget deh. Ludius sampe kena omel dan jadi pelampiasan kekesalan Mbak yang nggak tau karena apa.. ”. Silvia berbicara panjang lebar dengan senyum hambar.
”Oh ya, ngomong-ngomong.. Kita ngobrol disini kayaknya kurang enak deh. Mending keluar yuk. Kebetulan aku ada Cafe yang biasa di kunjungi. Disana banyak Dessert yang lumayan juga loh.. ”. Sela Lingling,
”Boleh, kebetulan aku juga ingin keluar. Di Mansion mulu bosen. Kita pakai mobil yang ada di garasi saja! Kebetulan mobil Lamborghini dan Bucati Sharon milik Ludius tidak di pakai”. Celetuk Silvia.
”Hei nyonya Lu! Kau mau kita di amuk Tuan Lu karena memakai mobil kesayangannya?”. Timpal Lingling, ia tahu dengan pasti bagaimana suami Silvia itu. Begitu mengetahui barang koleksi pribadinya di pakai orang lain dia langsung ngamuk. Bayanginnya saja ngeri gimana Ludius kalau marah.
Seketika Lingling merinding mendekapkan kedua tangannya membayangkan kegerian pria berdarah dingin itu. ”Nggak Ah.. Takut suamimu MURKA..! ”.
Silvia dan Nadia yang sedari tadi diam mendengar perkataan Lingling yang menggambarkan tentang Ludius seketika gelak tawa mereka pecah. ”Hahaha.. Ya ampun Lingling, bagaimana bisa kau bisa mengatakam hal itu, pfft…”. Silvia memegangi pelan perutnya menahan tawanya yang terpingkal-pingkal.
Wajah Lingling menekuk begitu dia di tertawakan Silvia dan Nadia. ”Hust.. Hust.. Udah… Udah.. Bukannya kita mau ke Cafe yah, kok malam bahas aku sih?! ”. Kata Lingling mulai sewot.
”Maafkan aku.. Tapi beneran nggak masalah kalian pakai mobilnya. Itu hanya mobil Limitide Edition, asal kalian makainya benar tak akan nabrak kan..! ”.
”Ya sudahlah.. Kita bertiga saja satu mobil, kau yang mengemudi!”. Tunjuk Lingling pada Silvia.
”Uhm.. Ok.. Kita berangkat sekarang !”.
Setelah cuaps cuaps manja di ruang keluarga, Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah Cafe yang di tunjukkan Lingling menggunakan Mobil Lamborghini yang di kemudikan Silvia.