Chapter 261 - 261. Kumpul bareng Teman (2/2)

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat Silvia langsung terperanjat dari duduknya dan menggeletakkan camilan yang melekat pada tangannya. Segera ia mempercepat langkahnya menuju pintu depan dan membukanya.

”Mbak Nadia baik-baik saja kan?”. Tanya Nadia spontan. Ia melihat Silvia heran dari ujung kepala sampai ujung kaki dan melihat tidak ada yang salah dengan Silvia. ”Mbak pagi-pagi kok sudah menghubungiku ada apa?”. Tanyanya kembali.

”Ish.. Tanyanya nanti dulu, masuk dulu gih, nggak enak tau ngobrol depan pintu...”. Ujar Silvia mempersilahkan Nadia masuk.

Silvia membawa Nadia masuk ke ruang keluarga yang lebih santai karena tempatnya memang untuk bersantai, semisal tadi yang dilakukan Silvia duduk dengan camilan dan ditemani TV.

Di ruang keluarga ada sofa yang lebih santai dengan ruangan yang didesain seklasik mungkin. Ruangan ini memang jarang dipakai, selain karena Ludius sibuk diluar Silvia juga enggan memakainya karena membuatnya teringat akan rumah yang selalu ramai orang-orang.

”Duduk Nad, sorry yah.. Aku tiba-tiba menghubungi kamu nggak jelas sebenarnya karena aku bosan. Kamu nggak lagi ada kelas kan yah..?”.

Nadia yang di bawa ke ruang keluarga duduk di sofa yang sedikit berantakan dan terdapat sisa camilan yang masih berhamburan ada di sekitar sofa membuatnya berfikir sepertinya Silvia memang butuh teman..

”Tidak mbak, aku kebetulan lagi libur beberapa hari karena Kampus sedang mengadakan seminar yang diikuti ribuan Mahasiswanya”. Ujar Nadia yang sedang duduk santai dengan ponsel di tangannya

TOK TOK TOK

Tidak berselang lama Nadia datang, terdengar suara ketukan lagi dari pintu depan. Dan seketika senyum Silvia mengembang. ”Nad, kamu tunggu disini ya.. Aku mau bukain pintu. Kayaknya si LingLing juga sudah dateng deh. Soalnya tadi aku hubungin dia juga Hihi.. ”. Kata Silvia dengan senyum cengir tanpa dosa.

Nadia lantas tidak menyahut masih meneruskan main ponselnya, Silvia langsung pergi ke pintu depan meninggalkan Nadia yang terlihat serius dengan ponselnya.

”Sil.. Kamu telat bukain pintunya, aku udah masuk duluan! ”. Omel Lingling yang sudah ada di ruang tamu.

”Iya sorry deh, soalnya aku nganter Nadia masuk dulu nih. Ayo sekalian ke ruang keluarga biar enak ngobrolnya.

Lingling terperanjat mendengar Putri Keraton ada di rumah Silvia. ”Putri Nadia disini? Tidak apa-apa nih? Kau kan tahu sendiri aku orangnya blak-blakan kalau ngomong. Tadi malam saja di BAR aku nggak sengaja salah ngomong! ”. Kata Lingling, ia menghentikan langkahnya.

”Kau terlalu HOROR Ling, Nadia itu orangnya loyal kok.. Dia bukan orang yang mudah tersinggung. Enak pokoknya kalau kamu ajak bicara”. Silvia mendekatkan bibirnya pada telinga Lingling. ”Asal kau tahu saja Ling, Nadia tuh lagi deket sama Wangchu tahu, ya.. Walau Nadia mungkin masih suka pada Kakak Ipar Lian sih.. Niatnya sih aku pengen comblangin mereka. Siapa tahu bisa jadian. Hihi.. ”, bisik Silvia dengan terkekeh,

”Hah!! Seriusan?! ”. Lingling kembali terkejut, Seketika insting gosip dan keponya muncul. Seketika Lingling membayangkan antara Nadia. wangchu dan Lianlian. ”Hehe.. Boleh juga tuh”.

”Bener kan.. Makanya ayo masuk”.

”Hayok.. Masih kepo maksimal aku.. ”. Kata Lingling yang biang gosip dan berhasil di bujuk.