Chapter 238 - 238. Melihatmu setelah 7 tahun berlalu bag 2 (1/2)

”Tuan, apa kau mencariku?! ” tanya wanita itu kembali,

Langkah Longshang terhenti, ia yang menunggu hari ini tiba perlahan membalikkan badan. ”Zizy… ” panggil Longshang,

Seketika wanita tersebut terkejut melihat sosok pria yang ada di depannya, ia memandang lekat-lekat wajah yang pernah ia kenal 7 tahun yang lalu.

”Longshang, bagaimana kau bisa ada disini?” Tanyanya dengan perasaan tak percaya dengan yang dilihatnya,

”Hanya kebetulan lewat. Aku berniat menemui Ludius di Mansionnya, dan tanpa sengaja melihat wanita familiar yang pernah kukenal. Tapi aku tidak menyangka kalau itu kamu”. Kata Longshang dengan senyum tipis nya. Bagi orang terdekat Longshang, melihat senyumnya adalah hal yang langka. Tapi di depan Linzy, dia dengan mudahnya mengembangkan senyum di bibirnya.

”Kalau begitu masuklah.. Kebetulan aku tinggal sendiri di Apartemen ini, jadi kau tidak perlu sungkan”. Linzy mempersilahkan Longshang masuk, ada kebahagiaan tersendiri yang singgah di hati Linzy.

Pria yang ia tunggu selama 7 tahun lamanya berdiri tepat di depan matanya,bukankah ini sebuah Takdir..

Dengan fikiran yang masih menata perasaannya, Longshang memasuki Apartemen Linzy. Di ujung pintu ruangannya terlihat sederhana namun rapi dengan aksen klasik seperti karakter dari Linzy.

”Silahkan duduk, kamu mau minum apa Longshang? ”. Tanya Linzy,

Longshang duduk di sofa ruang tamu, ”Terserah… ”.

”Kau masih saja begitu acuh. Uhm.. Apakah kau masih menyukai jus mangga seperti dulu, Longshang?”. Tanya Linzy, pernyataan sekaligus pengingat tentang masa lalu nya membuat Longshang merasa tidak nyaman.

”Tidak, aku tidak terlalu suka Jus mangga. Mungkin kau salah mengerti”. Balas Longshang mengelak,

”Bagaimana mungkin aku salah mengerti, Longshang… Kalau kau memang lupa dengan minuman favoritmu, mengapa kau masih mengingat panggilan yang kau buat khusus untukku”,

”Linzy Abigail, bisakah kau tidak mengatakan hal yang telah terlewat 7 tahun lamanya?! Sepertinya aku harus kembali, masih banyak pekerjaan yang harus aku urus di kantor ”. Longshang beranjak dari tempat duduknya, namun belum sempat ia melangkah. Linzy dengan tegas mencekal pergelangan tangan kanan Longshang.

”Jangan pergi.. Baiklah, aku tidak akan mengatakan apapun kembali. Duduklah Longshang… ”. Bujuk Linzy, ia memperlihatkan binar matanya yang sendu, berharap Longshang akan luluh ketika melihatnya.

”Linzy, aku kemari hanya untuk memastikan bahwa aku tidak salah mengenali seseorang. Karena kita tidak ada urusan, jadi aku akan pergi.. ”. Longshang melepas cekalan tangan Linzy dan melangkah perlahan menuju pintu keluar,

'Apa tidak ada cara untuk menghentikan Longshang pergi, jika dia pergi sekarang aku takut kita takkan pernah bisa bertemu kembali'. Batin Linzy,