Chapter 238 - 238. Melihatmu setelah 7 tahun berlalu bag 2 (2/2)
Di tengah kalutnya memikirkan Longshang, Linzy teringat akan suatu hal. ”Longshang tunggu..!! ”. Cegah Linzy
Langkah Longshang kembali terhenti, ia berbalik melihat Linzy. ”Apalagi yang ingin kau katakan Zy? ”. Tanya Longshang dengan wajah datarnya.
Mata yang dulu terlihat hangat menyapa Linzy kini berubah menjadi sedingin es, ya.. Semua salah Linzy. Mengapa dulu tidak mempercayai Longshang dan membuatnya pergi begitu saja?!.
Tidak akan pernah bisa menyalahkan Takdir bukan, Linzy hanya tersenyum kecut jika mengingat hal itu.
”Aku telah menemui Ludius, dia memintaku menyelidiki obat yang dia titipkan padamu”. Kata Linzy,
Longshang kini bagai orang linglung yang terdiam sebelum bertindak. Entah apa yang ada di fikirannya saat ini. Ingin bertemu tapi perasaan kecewa masih menyelimuti hatinya. 'Apa yang kau fikirkan sebenarnya, Longshang? Bukankah dia hanya masa lalu yang menghancurkan perasaan dan hidupmu!!' tegur Longshang pada hatinya.
”Oh, kalau begitu aku akan mengambilnya dan mengantarkannya padamu. Bisa aku pergi sekarang? ”.
”Bisakah kau tinggal lebih lama disini? Kita lama tidak bertemu, setidaknya izinkan aku untuk menjelaskan semuanya”. Linzy yang selalu bersikap tenang dimana pun dia berada, begitu berhadapan dengan Longshang ia terlihat gelisah. Dengan pelapak tangan yang dingin dan suhu tubuh memanas Linzy menangkupkan kedua tangannya menyembunyikan rasa gusarnya.
Longshang hanya bisa menghela nafas melihat Linzy yang tidak berubah sama sekali. Wanita dengan tingkat kejeniusan tinggi seperti Linzy pun bisa menunjukkan sikap gusar dan salah tingkah jika di hadapkan pada sesuatu yang menyangkut hati.
”Huft.. Linzy, tenanglah.. Kau tampak tertekan sekali..”. Longshang berjalan menghampiri Linzy yang masih berdiri terpaku bahkan sampai memejamkan mata begitu Longshang mendekatinya.
”Kau tidak perlu setakut itu padaku Zy. Baiklah.. Aku akan tinggal lebih lama disini”. Tangan kiri Longshang begitu saja menarik pinggang Linzy hingga wanita itu kini dalam dekapannya.
Linzy yang masih memejamkan mata tanpa berani melihat tatapan Longshang membuat Longshang menepuk-nepuk kepala Linzy layaknya anak kecil.
Perlahan Linzy membuka mata, ia baru sadar bahwa ia sudah ada didekapan Longshang. ”Kau tidak menyalahkanku? Kau tahu aku telah mengecewakanmu bahkan pergi secara tiba-tiba dari hidupmu”. Ujar Linzy dengan mata berkaca-kaca.
Mata sayu Linzy menatap wajah tenang Longshang, wajah yang selalu datar tanpa ekspresi yang selalu membohongi semua orang nampak jelas di pelupuk mata Linzy.
”Aku tidak tahu mengapa kau melakukan itu dulu dan tidak akan menyalahkanmu ”,
”Bisakah kita kembali seperti dulu? Aku masih mencintaimu, Longshang.. ”. Ungkap Linzy, matanya yang sudah berkaca-kaca pada akhirnya air matanya jatuh membasahi wajahnya.