Chapter 206 - 206. Mewakili Rapat (2/2)
Huan membelalakkan matanya, ”Bagaimana dengan keadaan Tuan Ludius saat ini.. Apa dia masih ingat surat wasiat mendiang Ibunya?”. Tanya Huan lirih dengan kedua telapak tangan saling menangkup cemas.
”Untuk apa kau peduli dengan urusan adikku?”. Tanya Lianlian, ia menoleh ke arah Huan. Terlihat wanita di sampingnya itu tengah cemas.
'Sebenarnya apa yang di fikirkan Huan Xian, mengapa dia tiba-tiba menanyakan surat wasiat mendiang Ibu? Apa hubungannya dengan Ludius? '. Batin Lianlian.
”Soal itu.. Itu karena… ”. Perkataan Huan terputus karena pintu lift terbuka.
TING !!
Lift terbuka dan Lianlian keluar tanpa mempertanyakan perkataan Huan yang terpotong. ”Aku tidak tahu apa hubunganmu dengan adikku, tapi aku peringatkan kau untuk tidak mengganggu kehidupannya”. Kata Lian memperingatkan dengan menoleh sejenak ke arah Huan lalu melanjutkan langkahnya menuju Kantor Direktur.
Di Dalam Kantor Direktur yang biasa Ludius tempati sudah ada Longshang dan Bianca yang menunggu kedatangannya.
”Tuan Lianlian, saya sudah mempersiapkan semua berkas untuk rapat kali ini”. Kata Bianca. Ia yang sudah memegang berkasnya datang menghampiri Lianlian dan memberikan berkasnya.
”Kalian keluarlah.. ”. Perintah Lianlian, ia memandang Bianca lalu Huan mengisyaratkan mereka untuk keluar.
”Baik Tuan.. ”. Kata Bianca lalu meninggalkan ruang Direktur. Huan tidak mengatakan apapun langsung keluar mengikuti Bianca,
Setelah pintu ditutup Lianlian sekilas melihat Longshang. ”Longshang, temani aku untuk rapat kali ini. Sepertinya Dewan Direksi semakin besar kepala dengan menggunakan kesalahanku untuk menjadikan alasan penggantian Direktur baru. Berapa persen Saham yang Ludius pegang saat ini?”. Tanya Lianlian, ia yang sedang memeriksa berkasnya sekilas melirik kearah Longshang.
”Ludius memegang 70% Saham Tangshi Grup sisanya diakuisisi oleh seseorang dan mendapat dukungan penuh para Dewan Direksi. Rupanya orang itu memanfaatkan kelemahan Ludius yang akhir-akhir ini tidak hadir ke Perusahaan dan rapat penting untuk membeli sebagian saham saat pasar saham tengah menurun”. Jelas Longshang panjang lebar
”Apa kau tahu kira-kira siapa yang mencoba mengambil alih Perusahaan ini?”. Lianlian selesai membaca berkas dan menutupnya.
”Belum, tapi ada kemungkinan Paman Ludius yang dulu pernah memegang Perusahaan ini sebelum di ambang ke bangkrutan”.
”Selidiki hal ini secepatnya, yang aku takutkan adalah orang yang menginginkan Perusahaan ini bukanlah musuh sebenarnya. Bisa jadi hanya batu pijakan seseorang yang benar-benar mengendalikan semua di balik layar”.
Lianlian telah selesai membaca isi dokumen untuk rapat kali ini dan tidak ingin membuang-buang waktu Lianlian keluar diikuti Longshang di belakangnya.
Saat pintu ruang Direktur terbuka ternyata Huan dan Bianca masih menunggu di depan dengan sikap yang saling diam dan mengungkuri satu sama lain.
”Mengapa kalian masih disini? ”. Tanya Lianlian memandangi mereka satu persatu.
Seketika Bianca menarik paksa lengan Huan dengan senyum mautnya ia tunjukkan untuk Lianlian. ”Tuan Lu, maaf mengganggu anda. Kami disini hanya menunggu anda keluar ”.
”Oh.. ”, Lianlian menoleh ke arah Longshang ”Ayo. Kita tidak memiliki banyak waktu”. Lianlian meninggalkan mereka begitu saja menuju ruang rapat.
Di Depan ruang rapat sudah ada staf yang berjaga di depan pintu menunggu kedatangan Lianlian. ”Tuan Lian silahkan masuk, rapat akan dimulai beberapa saat lagi”. Kata pegawai staf ramah, ia membukakan pintunya.