Chapter 207 - 207. Mewakili Rapat bag 2 (1/2)
Pertama kali masuk ruang rapat kali ini adalah sedikit riuh dengan para Dewan yang sedang berbicara berbisik hal yang mungkin Lianlian ketahui.
”Selamat siang Para Dewan Direksi yang saya hormati.. ”. Ucap Lianlian di depan pintu dengan sedikit lantang, menyita seluruh perhatian orang yang ada didalamnya.
Hening !!
Seketika ruang rapat hening tanpa suara, seisi ruangan diam seribu bahasa begitu Lianlian masuk. Di kursi tempat yang sudah disediakan Lianlian duduk dengan Longshang duduk di samping para anggota Dewan.
Lianlian terdiam sejenak, ia memandangi satu-persatu orang yang mengikuti rapat kali ini. Ia yang selalu menunjukkan sikap hangat di pertemuan kali ini justru sebaliknya. ”Selamat siang para Dewan Direksi yang saya hormati, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai kerjasama dengan anak cabang Qin ”.
Lianlian beranjak dari duduknya, laptop yang sudah dipersiapkan Longshang didepannya terhubung langsung dengan layar proyektor di belakang kursinya. ”Seperti yang kalian ketahui, proyek kerjasama pembangunan Gedung Kenegaraan yang dipercayakan kepada Divisi Perusahaan kita memiliki banyak kendala. Ini memang kesalahan saya karena tidak meninjau terlebih dahulu alokasi yang akan menjadi tempat eksekusi nantinya. Karena lokasi yang akan kita gunakan nanti adalah pemukiman padat penduduk, saya sudah memutuskan untuk mengalokasi para penduduk yang tinggal di area proyek dan memberikan kompensasi yang layak. Disini adalah yang ajan menyanggah pendapat saya?”. Jelas Lianlian gamblang,
Salah seorang Dewan yang cukup lama menjabat di Kantor angkat bicara. ”Tuan Lian, kita mungkin bisa mengalokasi penduduk area sekitar, tapi bagaimana dengan pihak Qin sendiri? Apakah Tuan tidak berfikir ini akan menjadi kerugian besar bagi Perusahaan kita?”.
Lianlian terdiam sejenak, ia yang sejak awal tenang sedikit terpancing emosi oleh kata-kata sanggahan Anggota Dewan, tangannya mengepal menahan emosi yang mencuat. ”Tuan Dewan yang saya hormati, Ingatlah ini.. mengutamakan kepentingan masyarakat juga termasuk motto kita. Jika Tuan khawatir Perusahaan akan mengalami kerugian Saya mewakili adik saya Ludius akan menjamin keberhasilan proyek ini. Dan sekali lagi membawa nama Perusahaan kembali ke jajaran 5 Perusahaan terbaik !!”. Hentak Lianlian dengan lantang.
Semua terdiam, mereka yang selalu memandang rendah Lianlian karena tidak sebaik Ludius dalam dunia bisnis tercengang. Gebrakan yang masih terngiang di telinga mereka membuat semua bungkam. ”Adakah dari kalian yang masih berani berbicara apalagi di belakang Saya dan adik Saya ?”. Tanya Lianlian lantang
”Tidak Tuan, kami para anggota Dewan Direksi memberi kesempatan pada anda dan adik anda untuk menyelesaikan proyek ini sebaik mungkin. Jika tidak sesuai dengan yang diharapkan kami pun tidak akan tinggal diam ”. Ujar salah satu anggota Dewan mewakili semuanya.
”Bagus ! Jika itu yang kalian inginkan, saya sebagai perwakilan Direktur sekaligus penanggung jawab proyek besar ini akan memastikan proyek ini akan berjalan sesuai dengan rencana. Rapat kali ini kita sudahi sampai disini. Sekian !!”. Lianlian memperbaiki jasnya sebelum ia meninggalkan ruang rapat.
Selepas keluar dari ruang rapat Lianlian menghela nafas panjang. ”Huft… ”. Lianlian menoleh kebelakang dan menghentikan langkahnya. ”Longshang, barusan bagaimana menurutmu ”. Tanya Lianlian, maklum saja ia sedikit tertekan. Baginya menghadapi Dewan Direksi adalah hal baru. Ia yang hidup selama bertahun-tahun dalam sekapan Nero membuatnya masih harus mempelajari banyak hal.
”Kak Lian sudah melakukan semuanya dengan baik, setidaknya kita sudah menekan para anggota Dewan untuk tidak ikut campur dalam hal ini”.
”Syukurlah, Longshang.. Kau teruskan pekerjaanmu, aku akan makan siang di luar ”.