Chapter 199 - 199. Jurus Jitu penakluk Wanita bag 2 (2/2)

Silvia mengangguk mengerti apa yang di katakan Nadia. Ia justru tersenyum jahil pada Wangchu dan memberikan isyarat tangan yang mengartikan semangat.

”Wangchu, jaga Nadia baik-baik loh ya.. Awas kalau dia kenapa-napa! Aku laporin kamu sama Kakaknya Pangeran Cakra”. Sindir Silvia.

”Kau tahu saja Bu BOSS! Siap!! Aku takkan mengecewakanmu Bu BOSS”. Ujar Wangchu. Ia menarik tangan Nadia keluar dari Mansion Lu.

Silvia senyum-senyum sendiri melihat Wangchu sedang mendekati Nadia. Ia seakan teringat kembali saat-saat dimana ia yang baru mengenal Ludius. ”Kok aku jadi mikirin Ludius sih? Kan jadi keingat waktu pertama kali kenal”.

Ngomong-ngomong soal Ludius, Silvia jadi ingin menemuinya. Tapi bagaimana caranya ia bisa menemui suaminya yang sengaja tidak menampakkan diri didepannya?

Kata orang ADA UDANG DI BALIK BATU, Ludius pasti sedang menyembunyikan sesuatu.

”Ohya.. Kenapa aku tidak melacak lokasi terakhir Longshang saat menelfon. Dia tidak mungkin sedetail itu sampai menghapus lokasi terakhir dia menelfonkan.. ”. Silvia yang teringat sesuatu, seketika tersenyum sumringah dan bergegas mengambil laptop yang ada di kamarnya.

Didepan meja sudah ada Laptop yang menyala, ia lalu menghack panggilan terkahir Longshang dan mencari dimana lokasinya. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk melakukannya dengan rapih tanpa di ketahui Longshang. Karena Silvia tahu, pasti Longshang memasang pengaman pada Ponsel miliknya ataupun Ludius untuk menghindari Hacker menyadap setiap telefon yang masuk.

”Yapps.. Akhirnya selesai juga, kita lihat suamiku sekarang ada dimana?”. Silvia melihat satu persatu rinciannya dan mendapati tempat terakhir adalah RUMAH SAKIT?

”Rumah Sakit? Ludius..! Kamu masih saja menyembunyikan hal ini dariku, pantas perasaanku tidak enak tentang hal ini. Aku harus secepatnya menuju Rumah Sakit Kota S”.

Dengan terburu-buru Silvia mengambil tas dan ponsel yang tergeletak di meja, ia keluar menuruni tangga dan menuju kamar tamu yang saat ini di tempati Shashuang.

KREK..

Tanpa permisi Silvia langsung membuka pintu, dan melihat hal yang mengejutkan.

”Maaf.. Tidak seharusnya aku menyelonong masuk”. Kata Silvia yang canggung melihat Shashuang tengah bersandar di pangkuan Julian.

'Oh.. Romantisnya.. Kapan Ludius seromantis Kak Julian?'. Gereget melihat mereka berdua, Silvia tidak mengalihkan pandangannya sampai Julian memanggilnya.

Menyadari adik yang pernah ia cintai melihatnya tanpa berkedip, Julian kalang kabut antara ingin langsung menghampiri Silvia dan menjelaskan apa yang terjadi atau tetap diam karena tidak ingin menyakiti hati Shashuang. ”Silvia, mengapa kau terlihat terburu-buru?”. Tanya nya kikuk.

”Silvia.. ”. Panggil Shashuang, ia beranjak dari sandarannya.

”Oh ini..”. Kata Silvia sambil melihat dirinya sendiri yang sedikit berantakan, bahkan kedatangannya disaat yang tidak tepat. ”Aku mau ke Rumah Sakit menjemput pria egois yang lupa dengan istrinya disana. Kalian bisa tinggal disini semau kalian, kalau begitu aku tidak akan mengganggu kalian.. Sampai jumpa”. Silvia melambaikan tangan dengan senyum terkekeh.

”Silvia.. Tunggu! Itu tidak seperti yang kau fikirkan”. Namun perkataan Julian tidak sampai pada Silvia yang sudah buru-buru keluar dari kamar tamu.

Silvia sendiri tengah terfokus pada suaminya yang selalu menanggung masalahnya sendiri, entah seberapa banyak hal yang masih Ludius sembunyikan darinya.