Chapter 198 - 198. Jurus Jitu Penakluk Wanita (2/2)

Huft.. Huft..

Nafas Huan saling memburu, ia menarik nafas dalam-dalam untuk menahan amarahnya sebelum semuanya ia lampiaskan pada Lianlian.

”Hei Tuan, aku kan sudah bilang Tunggu sebentar! Mengapa kau masih meninggalkanku?”.

”Tapi kau sudah ada disampinku, berhentilah mengeluh dan kita harus cepat menuju Kantor”.

Karena tidak bisa melampiaskan amarahnya, Huan yang berjalan di belakang Lianlian hanya bisa mendengus kesal dan tersenyum pahit menerima perlakuannya.

Mereka tiba di parkiran mobil, disana sudah ada Pak sopir yang menunggu. ”Tuan, Apakah kita akan langsung menuju Kantor Tangshi Grup?”. Tanya Pak Sopir.

”Iya, bantu Nona Huan untuk memasukkan belanjaannya kedalam bagasi. Ini sudah siang, jangan buang-buang waktu”.

Pak sopir mengambil belanjaan Huan, sedangkan Huan sendiri masuk kedalam mobil duduk bersanding dengan Lianlian dengan sikap yang saling acuh.

****

Kediaman Ludius Lu

Waktu terus berjalan, siang ini Wangchu bersama Julian yang membawa Shashuang dalam pelukannya kembali ke kediaman Lu.

”Kak Julian.. Kalian sudah kembali? Cepat bawa Nona Shu ke kamar tamu”. Ucap Silvia yang melihat Kakak Julian dengan gagahnya membawa Shashuang dalam pelukannya.

”Bi Yun.. Cepat kemari, antar Kakak Julian ke kamar tamu”. Panggil Silvia, ia yang masih repot dengan Azell di pangkuannya memanggil Bibi Yun untuk mengantar mereka.

Bibi Yun secepatnya datang mengampiri Julian dan mengantar mereka ke kamar tamu. ”Mari Tuan, saya antar ke kamar tamu”. Kata Bibi Yun,

”Wangchu, kau temani Nadia yah.. Soalnya aku mau bawa Azell ke kamar dulu, kasian dia udah tidur dari tadi soalnya”. Silvia masih memangku Azell yang tertidur setelah mendengar ceritanya membawa Azell kekamar.

Kini di ruang tamu hanya tinggal Nadia yang masih duduk dengan Wangchu yang berdiri si ambang pintu. Seketika suasana menjadi hening sehening heningnya, sampai suara air kran di tamanpun terdengar nyaring.

Wangchu yang melihat wanita cantik seketika INSTING LIARNYA aktif. Ia melangkah biasa menuju sofa ruang tamu yang sejajar dengan tempat Nadia duduk.

Wanita cantik di depan mata, mana bisa di anggurin..

Saatnya bagi Wangchu menggunakan Jurus jitu yang selalu ia gunakan ketika memikat wanita. Jurus pertama : Bersikap seperti biasa dan menyapa seolah pernah saling berbicara.

Wangchu dengan santainya duduk di sofa dengan sesekali melihat kearah Nadia. ”Apakah kau yang tadi menelfonku?”. Tanyanya memulai PENDEKATAN.

”Ehm.. Mungkin”. Balas Nadia singkat.

CUEK..!

Mungkin itu kata pertama yang bisa menggambarkan Nadia di fikiran Wangchu setelah mereka bertemu. Tapi tenang… Ia masih memiliki sisa 99 Jurus penakluk wanita yang belum ia pakai.