Chapter 198 - 198. Jurus Jitu Penakluk Wanita (1/2)

Butuh waktu sekitar setengah jam bagi Huan Xian memilih dan mengganti pakaiannya, disaat itu pula Lianlian setia menungu meski tahu bahwa ia sudah sangat terlambat.

TAP TAP TAP

Lianlian yang masih menunggu dengan memainkan ponselnya mendengar suara langkah Huan Xian menengadahkan wajahnya. Sesaat ia terpesona dengan penampilan Huan Xian yang memakai pakaian formal.

Terlihat begitu memikat dengan rambut panjang yang di biarkan tergerai berpadu dengan style yang modis serta terpancar aura alami dari diri Huan Xian membuatnya terlihat PERFECT..! dimata Lianlian.

'Mengapa dengan penampilan seperti ini dia justru terlihat lebih cantik?'. Fikir Lianlian liar.

”Tuan Lian, bagaimana dengan penampilanku?”. Tanya Huan Xian, ia memperagakan sedikit gaya dan memamerkannya pakaian yang ia pakai di depan Lianlian.

Lianlian yang memang tidak pernah sedekat itu dengan wanita mendapat serangan tidak langsung dari Huan Xian membuat wajahnya merona merah. Perasaan malu atau sejenisnya sekarang menjarah sikap dingin dan tenang yang selama ini Lianlian tunjukkan.

”Tuan Lian, anda baik-baik sajakan?”. Tanya Huan Xian, ia mendekatkan wajahnya ke arah Lianlian yang semakin tidak bisa mengontrol dirinya.

”Ya.. Aku baik-baik saja, bisa kau mundur beberapa langkah? Kau itu terlalu dekat Nona”. Ujarnya sambil mengalihkan pandangannya.

”Ah.. Oh.. Maaf, saya terlalu girang sampai lupa kalau ini masih didepan umum”.

”Sudahlah lupakan! Sekarang kau sudah memakai pakaian Kantor. Mulai saat ini kau adalah Sekretaris pribadiku!”. Ujar Lianlian, ia beranjak dari tempat duduknya.

”Baik Tuan, tapi saya nantinya masih di gaji kan yah..”. Singgung Huan Xian dengan cengengesan.

”Apa kau bilang..” Lianlian menoleh kearah Huan Xian. ”Lalu kau tinggal di rumahku maka harus bayar beserta pakaian yang kau pakai, Bagaimana..? Maka aku akan membayar pekerjaanmu di Kantor jika Kinerjamu cukup baik”. Ledek Lianlian.

Huan Xian langsung membelalakkan matanya lalu menekuk wajahnya muram. ”Baik.. Aku mengaku kalah Tuan, aku tidak akan meminta apapun lagi darimu”. Kata Huan Xian dengan suara keputusasaan.

TAK..!!

Lianlian yang melihat reaksi Huan Xian justru tersenyum simpul, ia mensentil kening Huan dan mengusap kepala Huan layaknya adik kecil.

”Auugh.. Sakit Tuan.. ”.

”Berhentilah cemberut, aku hanya bercanda. Aku akan membayarmu sesuai dengan peraturan yang ada. Kita harus cepat ke Perusahaan adikku untuk rapat disana”.

”Perusahaan Adik Tuan?”.

”Iya, nanti akan ku jelaskan. Kau bayar pakaianmu dengan kartu yang ku beri. Aku tunggu kau di mobil”. Lianlian mempercepat langkahnya untuk keluar dari Mall, namun baru saja ia berada di depan pintu butik, sapaan dari belakang mengusiknya.

”Tuan Lian, tungu…”. Panggil Huan

Lialian menoleh ”Ada apa lagi?”.

”Pokoknya tunggu dulu.. ”. Kata Huan bawel.

Huan Xian dengan terburu-buru membayar total semua belanjaan dan membayarnya dengan kartu yang Lianlian berikan. Ia dengan membawa tas berisi pakaian berjalan cepat untuk mensejajari langkah Lianlian.