Chapter 197 - 197. Lianlian dan wanita Pengantin bag 3 (1/2)
Tatapan kosong yang melihat kearah jalan dan mobil yang lalu lalang membuat Lianlian tidak menyadari kepergian Huan Xian.
Teringat masa lalu yang kelam rasanya seperti siksaan tak berujung. Benar-benar sesak…
Pak Sopir yang melihat Lianlian berubah muram dari kaca menoleh kebelakang, ”Tuan, jika Tuan ingin secepatnya pergi ke kantor, anda bisa memakai mobilnya dan meninggalkan saya disini. Saya janji akan menjaga Nona itu dengan baik”.
”Tidak perlu, aku akan menunggu disini. Cepatlah”. Katanya acuh.
”Baik Tuan, saya akan secepatnya membawa Nona kembali agar anda tidak menunggu lama”. Pak Sopir keluar dari mobil mengikuti Huan Xian.
Lianlian hanya terdiam memandang lalu lalang mobil dengan tatapan kosong menunggu Huan Xian sendiri di dalam mobil. Tidak berselang lama terdengar suara riuh di luar mobil yang mengusik perhatiannya.
”Ada apalagi ini, ribut sekali”. Lianlian mengalihkan pandangannya kearah depan Mall, terlihat Huan Xian seperti sedang di usir oleh seseorang berpakaian rapih, mungkin itu adalah salah satu karyawan Mall.
”Wanita itu.. Apa dia senang membuat keributan dan merepotkan orang lain?”.
Lianlian akhirnya memilih turun dari mobil untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Ia melangkah perlahan menuju kerumunan di depan Mall yang di tonton oleh banyak orang bagai sebuah pertunjukan gratis.
Langkah Lianlian yang tenang dengan aura yang di pancarkan seketika menyita perhatian setiap orang, terutama para wanita yang sedang berkerumun.
”Ada apa ini?!”. Tanya Lianlian lantang,
Sontak semua terdiam dan bungkam seribu bahasa. Lianlian yang melihat Huan Xian tersungkur di tanah dengan luka memar di bagian sikunya mendekat dan membungkukkan setengah badannya.
”Huan Xian, Apakah kau terluka?”. Tanya Lianlian lembut. Ia mengulurkan tangannya membantu Huan Xian untuk berdiri. Melihat tubuh Huan Xian yang terbuka Lianlian melepas jasnya untuk menutupi tubuh Huan Xian. ”Tidak seharusnya aku menyuruhmu keluar sendiri, ini salahku”.
”Ini bukan salahmu, mungkin mereka memang ingin mengolokku yang seperti ini. Aku tidak apa-apa, terima kasih”. Jawabnya lirih, perasaan malu Huan Xian membuatnya mengalihkan pandangannya dari Lianlian. ”Maaf sudah merepotkanmu lagi, aku sudah tidak apa-apa”.
”Dasar bodoh, mengapa kau tidak mengatakan kalau kau ini datang bersamaku. Mereka pasti tidak akan merendahkanmu seperti ini”.
”Jangan mengatakan aku bodoh! Jika aku mengatakan begitu saja kalau aku ini temanmu, memang kau akan terima?”. Balas Huan.
Lianlian yang melihat Huan Xian dianiaya memandang satu persatu semua orang dikerumunan yang hanya melihat tanpa berbuat untuk menolongnya.
”Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi?! ”. Tanya Lianlian lantang. Pak sopir yang menyusul langsung datang melapor padanya.
”Tuan Lian maafkan saya, ini semua salah saya yang tidak bisa menjaga Nona”.
”Tidak perlu basa basi, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi”. Tegas Lianlian.
”Tuan Lian, Nona Huan datang untuk memilih pakaian kantor, namun salah satu pegawai Mall menfitnahnya mengusirnya secara paksa didepan semua orang”. Kata Pak Sopir dengan sedikit rasa takut melihat perubahan Mood Lianlian.
”Siapa yang berani bersikap kurang ajar pada seperti ini?”. Tanya Lianlian lantang,
Semua terdiam, mulut mereka seakan terkunci tidak ingin mengatakan apapun di depan Lianlian. ”Ayo katakan, siapa yang bertanggung jawab akan hal ini?”. Tanyanya lagi,
Dari dalam Mall seorang Manajer Mall datang dengan beberapa pegawai yang sepertinya bertanggung jawab akan hal ini.
”Tuan Lian, saya adalah Manajer Mall ini. Dan mereka adalah pegawai yang bertanggung jawab akan kejadian ini, saya selaku Manajer mohon maaf atas kesalahan yang telah terjadi”. Pak Manajer mengatakan dengan tubuh gemetar, antara rasa takut akan dipecat juga karena orang yang mereka singgung adalah Kakak dari Ludius Lu.
”Aku tidak mempermasalahkan hal jika tidak menyinggung etika dan sopan santun. Ajari pegawaimu dengan baik”.
”Baik Tuan Lian, saya pasti akan memberi mereka pelajaran yang berharga. Terima kasih Tuan Lian masih memberi kami kesempatan”.
Ke 3 wanita yang membully Huan Xian mendekat dengan wajah tertunduk dan meminta maaf.