Chapter 191 - 191. Pagi Zain dan Emilia (2/2)

”Indonesia?? Pantas aku belum pernah melihatnya. Bibi bisa tunjukkan padaku apa saja nama makanan ini?”.

”Makanan ini namanya tempe goreng, makanan ini terbuat dari kedelai loh Non, dan yang paling penting ini menjadi salah satu camilan pagi yang selalu di gemari semua kalangan dan usia”.

”Owh.. Tempe goreng terlihat berminyak Bi. Kolesterol dong Bi”. Celetuknya

”Hehe.. Non Emilia bisa saja, tapi ini benar-benar camilan yang nikmat apalagi di temani dengan segelas teh panas”.

”Lalu yang ini apa Bi?”. Tanya Emilia menunjuk ke makanan berkuah yang masih belum matang.

”Ini namanya sayur asem Non, sangat cocok di santap dengan nasi panas dan sambal terasi yang gurih”.

”Oh gitu.. Kalau begitu aku menunggu masakan Bibi. Ehmm.. Zain ada dimana Bi?”.

”Tuan sejak tadi malam tidak keluar dari ruang kerja, sepertinya Tuan lembur lagi malam ini”.

”Oh gitu! Bibi An biasanya pagi-pagi Zain minum kopi atau teh?”.

”Kopi Non, sama cemilan tempe goreng”.

Mendengar itu Emilia mengambil mug yang sedang serta mencari dimana kopi dan gula di tempatkan. Ia menyeduh satu gelas kopi hitam dengan krim caramel dan menaruhnya di nampan.

”Non jangan lupa tempe gorengnya”. Kata Bibi mengingatkan. Ia memberikan satu piring tempe goreng pada Emilia dan menaruhnya di nampan.

Ia membawa kopi serta camilan ke ruang kerja Zain, namun ketika berada di depan pintu Emilia tidak mendengar suara apapun.

”Apakah Zain masih tertidur? Aku coba buka pintunya dia tidak akan marahkan yah..?”. Pikirnya harap harap cemas.

Krek…

Perlahan Emilia membuka pintunya, ia masuk kedalam ruang kerja Zain yang terlihat berantakan. Di meja kerjanya Emilia melihat Zain tertidur dengan menyandarkan kepalanya di meja.

”Tidurpun masih menyalakan laptop? Memang apa sih yang sedang dia kerjakan?”.

Emilia menaruh makanan di meja yang lain, karena penasaran ia berdiri dibelakang Zain dan melihat apa yang sedang Zain kerjakan di Laptopnya. Di laptop terlihat beberapa dokumen rahasia dari Markas SSIA.

”Markas SSIA..?. Apa Zain salah satu dari mereka?”. Karena keterkejutannya membuat Emilia bersuara dengan sedikit keras. Secepatnya ia menutup mulutnya untuk menghentikan ucapannya sebelum Zain terbangun.

Emilia cukup kaget melihat dokumen dari Organisasi Kemiliteran yang simpang siur tengah menjadi buah bibir di kalangan para Jenderal dan perajurit di Kerajaannya.

”Sepertinya Zain sedang membobol keamanan Markasnya sendiri. Ada apa sih sebenarnya?”

Karena rasa penasarannya Emilia membaca sedikit isi dari dokumen yang seperti surat perintah dari atasan.

”Zain di perintahkan untuk meninggalkan China dan melanjutkan penyelidikannya di Inggris?. Apakah ini tidak terlalu kebetulan?” .