Chapter 190 - 190. Isi Hati Shashuang bag 2 (1/2)
Shashuang tersadar kembali dari khayalnya yang sesaat, di balik angannya yang indah ia benar-benar merasakan hangatnya dekapan Julian.
Namun di tengah indahnya sebuah impian seketika Shashuang teringat kenyataan yang baru saja ia alami. Buru-buru ia tepis perasaan indah yang sejenak singgah.
”Semuanya sudah terlambat! Sejak awal aku memang sudah menjadi milik Kevin Mozan”.
Suara Shashuang terdengar begitu lirih, ia seperti tidak memiliki daya untuk mengatakan segalanya pada Julian.
Julian melepas rengkuhannya, ia memegang dagu Shashuang dan mengalihkan wajah kearahnya.
”Tatap mataku.. Lihatlah dengan baik kesungguhanku. Aku pasti akan merebutmu darinya dan memberimu kehidupan yang layak sebagai seorang wanita”.
”Cukup….!”. Shashuang menepis tangan Julian dengan kasar. ”Apa kau pikir aku akan mempercayai kata-kata pria yang baru aku temui?. Pria yang aku cintai seumur hidup saja tidak bisa kupercaya apalagi kau!!”.
”Kamu tidak perlu percaya kata-kataku, cukup lihat bagaimana aku akan membuktikan itu semua didepan matamu”. Julian mencium kening Shashuang.
Shashuang yang selalu terlihat angkuh dan memiliki nilai buruk di mata orang lain menunjukkan sisi lembutnya didepan Julian.
Inikah rasanya di CINTAI?
Apa aku berhak mendapatkan CINTA dari pria sepertinya?
Pertanyaan itu singgah begitu saja dalam hatinya,
”Jangan mengatakan seolah mengerti tentangku. Aku sudah kotor dan aku memang tidak pantas untuk pria sepertimu”.
”Pantas tidaknya kau untukku hanya aku yang bisa mengatakannya. Dan kau sangat pantas untukku. Jadi berhentilah merendahkan dirimu sendiri karena masih ada AKU”.
”Terima kasih.. ”.
Julian yang melihat Shashuang mulai tenang mengangkatnya dan membawanya keluar dari Villa.
***
Di luar Villa sendiri Ludius masih duduk terdiam didalam mobil, luka sayatan di punggungnya masih terus mengeluarkan darah.
”Mengapa darahnya tidak mau berhenti, pria tadi benar-benar menyerangku dengan sekuat tenaga. Issh.. Ini sungguh menyiksa”. Keluh Ludius.
Tidak jauh dari mobil yang Ludius parkir dari depan datang sebuah mobil yang Ludius kenal dan berhenti tidak jauh dari mobilnya.
Dari mobil yang berhenti didepannya keluar Longshang beserta Wangchu yang menghampiri mobilnya.
Mereka yang mungkin melihat Ludius dari kejauhan mempercepat langkahnya dan membuka pintu mobil dengan paksa.
”Ludius kau terluka?”. Tanya Longshang begitu melihat luka sayatan di punggung Ludius
”Ini hanya luka kecil. Longshang kau bantu aku untuk kembali dan kau Wangchu lihatlah kedalam Villa. Aku khawatir terjadi sesuatu pada Julian”. Perintahnya.
”Lalu bagaimana dengan musuh yang sudah ada di tangan kita?”. Tanya Wangchu.
”Kita akan membicarakan ini nanti. Wangchu cepatlah kau susul Julian, atau aku tidak bisa menghadapi istriku nanti kalau sesuatu terjadi pada Kakaknya”.
”Aku baru kembali dari Indonesia, tapi secepat ini kau sudah memberiku tugas. Ah… membosankan!”.
”WANG.. CHU..!”. Panggil Ludius mengulangi dengan keras.
”Baik baik, aku akan pergi BOSS!”. Wangchu pergi dari hadapan Ludius dengan setengah enggan. Ia yang baru menikmati surga dunia di Indonesia harus bekerja kembali dengan Boss killernya.
Longshang sendiri segera memapah Ludius pindah ke mobil yang ia bawa, ”Ludius, aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang. Luka sayatannya cukup dalam dan darahnya masih tidak berhenti keluar”.
Longshang membantu Ludius duduk di kursi depan, ia lalu memutar dan membuka pintu. Dengan kecepatan tinggi Longshang membawa Ludius pergi dari Villa.
Diperjalanan Ludius menyinggung sedikit mengenai Dark Phantom pada Longshang. Ia benar-benar khawatir kalau niat dari mereka menjadi sebuah kenyataan.
”Longshang, secepatnya kau selidiki Organisasi Dark Phantom! Tangan kanan mereka baru saja berhadapan denganku dan mengatakan sesuatu yang mengerikan”. Kata Ludius masih tanpa ekspresi.