Chapter 189 - 189. Isi Hati Shashuang (1/2)

”Tuan, Anda terluka parah. Biarkan saya bantu anda untuk kembali ke mobil!”. Spontan salah satu anak buahnya memegang lengan Ludius dan berniat memapahnya.

”Ini hanya luka kecil, cari dimana Julian berada. Aku akan kembali ke mobil untuk beristirahat”.

”Baik Tuan!”.

Ludius melangkah perlahan dengan menahan luka yang masih terus mengeluarkan darah. Ia ingin beristirahat menunggu Julian di dalam mobil.

***

Disisi lain Julian yang masih menyusuri ruangan lain dari Villa mendapat musuh yang berjaga di setiap tempat.

Buaack..!

Braak!!

”MATI KAU..!!”. Kata musuh yang tiba-tiba menyerang dari belakang.

Julian dikejutkan dengan serangan dari belakang yang tidak ia sadari kehadirannya. Julian terpental kedepan dan membentur dinding dengan cukup keras. Karena benturan yang mendadak kening Julian sedikit memar dan mengeluarkan darah.

Ia berdiri dengan tangan bertumpu pada dinding, ”Sial sekali aku hari ini tidak hanya bertemu wanita aneh seperti Shashuang. Aku bahkan terjebak dengan sekawan preman disini”.

Buaack..!

Tanpa berkata pria yang menyokong Julian dari belakang menyerang, ia memberi pukulan disaat Julian lengah.

”Kurang ajar!”.

Segera Julian memblok pukulan bertubi-tubi dari musuhnya. Ia menyerang balik dengan mengunci bagian kaki dan tangan yang musuhnya arahkan padanya. Dan dalam sekali serang Julian melumpuhkan musuhnya.

BAAM..!!

KREEK..!

Kaki musuh yang Julian kunci dengan kaki kanannya terkilir dan berakhir dengan musuh jatuh kelantai.

”Katakan dimana kalian menyekap Shashuang?”.

Julian mencengkram leher musuhnya. Dengan perasaan geram dan amarah yang Julian rasakan terkumpul dalam kepalan tangannya, dengan memojokkan musuhnya dan perasaan berapi-api, kepalan tangan Julian hampir melesat mengenai wajah musuhnya.

WUUUSHT… !

”Cukup Tuan!! Aku menyerah”. Teriak musuh yang ada didepannya.

BAAAM!

Pada akhirnya pukulan Julian tidak mengenai musuhnya. Antara tidak tega atau karena ia memang tidak bisa membunuh orang yang sudah dalam keadaan sekarat. NAIF..

”Tuan, wanita yang kau cari ada di lantai 2. Saat ini penjagaan sedang lengah Tuan dapat dengan mudah membawa wanita itu pergi dari sini”.

BUACK..!

Julian memberi pukulan terakhir sebelum ia bangkit dari depan pria yang sudah babak belur karenanya.

Penjagaan LENGAH? Apakah terjadi sesuatu pada Ludius?

Julian melanjutkan pencariannya dengan menuju ke lantai atas. Kondisi Villa memang terlihat aneh. Tiba-tiba terasa sedikit tenang dengan menghilangnya para penjaga Villa.

Tap.. Tap.. Tap..

Suara langkah kaki Julian yang menaiki tangga rupanya memancing seseorang datang, dari arah depan secara terang terangan musuh menyerang Julian tanpa senjata.

”Hiiyyak!!”. Dengan mengepalkan tangan bersiap memukul.