Chapter 166 - 166. Hanya dendam seseorang yang tak penting! (1/2)

Setelah keluar dari ruang rawat Silvia, sembari menuju tempat parkir Ludius lantas menghubungi Longshang untuk mengecek CCTV yang berada di area sekitar rumah Shashuang.

.[ ”Ludius, mengapa kau tiba-tiba menghubungiku?”]

[ ”Shashuang dibawa pergi oleh seseorang, aku ingin kau secepatnya mengecek CCTV di area sekitar kalau perlu lacak GPS ponselnya dan segera kirimkan padaku. Perintahkan beberapa anggotamu untuk menjaga Azell”]

[ ”Mengapa kau begitu peduli dengan Shahuang, siapa tahu dia pergi dengan temannya. Apa kau masih menyimpan perasaan padanya?”.]

[”Apa yang kau tanyakan barusan? Jika bukan karena dia Ibu dari Azell dan Silvia yang memintaku pergi, Aku juga tidak sudi untuk melakukan hal ini”.]

[ ”Sadis…! Mantan playboy sepertimu memang lebih kejam dari mantan pembunuh. Kau mengatakan itu tanpa rasa bersalah. Ternyata sisi dirimu yang ini belum juga berubah. Aku jadi merasa kasihan pada istrimu. Tapi.. Baiklah, akan aku laksanakan. Oh ya, Wangchu akan segera terbang kembali ke China. Dia juga membawa beberapa berita penting untukmu”.]

[”Dari dulu aku memang sudah kejam, untuk apa kau mengingatkannya. Asal kau tidak mengadu macam-macam pada Silvia aku tidak akan membunuhmu. Wangchu..? Bocah itu akhirnya kembali juga, sudah terlalu lama dia menikmati sejuknya udara di Indonesia. Awas saja kalau tidak membawa berita penting untukku”.]

[”Tenanglah, dia pasti kembali membawa oleh-oleh untukmu. Aku sudah mengecek CCTV, segera kukirimkan padamu. Dilihat dari penampilan mereka, mereka bukanlah anak buah Rossman Nero. Ludius, aku hanya ingin mengatakan sepertinya kau terlalu banyak musuh dan permainan ini terlalu melibatkan orang luar, Silvia, Azell, lalu Shashuang. Sekarang apa yang akan kau lakukan?”.]

[”Lacak kemana mereka pergi! dan kau berhentilah mengoceh dan menyudutkanku!”.]

Ludius memutus panggilannya, tidak berselang lama vidio cctv dikirim ke ponselnya. Dalam vidio terlihat Shashuang di bekap oleh 2 orang berpenampilan serba hitam dengan penutup wajah. Longshang juga mengirim alamat yang kemungkinan akan di tuju orang yang membawa Shashuang.

”Kota Tiongkok? Aku belum pernah mendengar ada Organisasi di kota Tiongkok yang berani padaku!. Sudah tidak ada waktu lagi, aku harus secepatnya kesana”.

Ludius memutar otaknya kembali untuk mengingat siapa yang berani bermain dengannya di kota Tiongkok, namun dia tidak menemukan jawabannya. Sudah tidak ada waktu lagi bagi Ludius, dia yang sudah berada dalam mobil langsung membawanya keluar dari kota Shanghai menuju kota Tiongkok.

***

Sesampainya di kota Tiongkok GPS berhenti di sebuah Villa yang cukup mewah dengan desain modern. Ludius memarkirkan mobilnya tidak jauh dari Villa tersebut. Dia dengan tangan kosong mendatangi Villa untuk memastikan Shashuang ada didalam.

Baru saja Ludius tiba di depan gerbang, dia sudah di sambut dengan beberapa penjaga bayangan yang entah datang dari mana.

”Berhenti! Tuan kami memerintahkan siapapun tidak diizinkan masuk kecuali Tuan yang memberi izin!”. Cegah salah satu penjaga bayangan, tentu saja langkah Ludius jadi terhenti.

”Ini masih sore, tidakkah kalian para penjaga bayangan terlalu cepat menampakkan diri?. Aku tidak ada urusan dengan kalian. Enyahlah! Katakan pada Tuan kalian aku mencari wanita yang ada di tangannya”. Kata Ludius dengan penuh tekanan,