Chapter 162 - 162. Dokumen Penting Nero Grup! (2/2)

”Hufft.. Apa yang kamu katakan Azell, Ini sudah jadi tugas Bibi untuk membantumu. Jika kamu sampai tertangkap basah oleh Rossman Nero, dia pasti akan melakukan sesuatu pada Ibumu”.

Dari arah pintu utama Ludius datang bersama Longshang dan Kakak Lian. Mereka langsung menghampiri Azell dan Silvia yang masih memainkan laptop mereka.

”Sayang, mengapa wajahmu pucat sekali? Apa yang sedang kamu lakukan?”. Tanya Ludius. Dia duduk disamping Silvia dan melihat apa yang sedang Silvia kerjakan. ”Sayang, kamu sedang memulihkan keamanan Nero Grup?. Lebih baik kamu istirahat, kamu pasti lelah. Masalah ini biar aku yang menyelesaikannya”. Ludius menarik Laptop yang ada ditangan Silvia.

”Tapi.. Azell mempercayakanku hal ini. Biarkan aku selesaikan! Ludius, aku mohon!”. Bujuk Silvia.

”Tidak, aku tidak izinkan!. Longshang, cepat kau ambil alih pekerjaan Azell. Silvia dan Azell sudah lebih dari 1 jam melawan Nero. Selama kau menyerang Nero, aku akan menyelesaikan pemulihan Keamanannya. Semoga kita masih sempat sampai mereka menyadarinya”.

Ludius dan Longshang mengambil alih pekerjaan Azell dan Silvia. Selama kurang lebih 1 jam mereka bertempur dan memulihkan hingga akhirnya Ludius berhasil mengembalikan keamanan Nero Grup seperti semula.

”Pa.. Akhirnya rencana kita berhasil. Aku pastikan Kakek Nero tidak akan menemukan alamat IP yang aku pakai. Ada banyak dokumen penting didalamnya, mau bagaimana Papa menggunakan Dokumen itu untuk menyerang Kakek Nero?”.

”Itu adalah rahasia Papa. Kamu masih kecil belum waktunya kamu untuk tahu”. Ludius meringis sambil mengusap kepala Azell.

Ludius sekilas melihat isi dokumen itu, dan disaat dia melihat dokumen terakhir, Ludius menggertakkan giginya seolah menahan emosi yang mendalam.

”Rossman Nero adalah putra Kakek dengan wanita lain?. Bagaimana mungkin?”.

Silvia yang ada disampingnya langsung mendekap Ludius. ”Ludius, kamu tenanglah! Walau dokumen mengatakan hal seperti itu, tapi Kita belum mempunyai bukti yang akurat”.

”Sayang, tapi ini masuk akal juga. Bagaimana bisa Rossman tahu tentang rahasia harta karun keluarga Lu jika dia adalah orang lain. Dan masalah pembunuhan berantai anggota keluarga Lu, kemungkinan tidak hanya sebatas harta karun semata. Pasti ada hal tersembunyi yang belum aku ketahui. Mengapa jadi sepelik ini”. Ludius memegang kepalanya frustasi.

”Ludius, kau harus berfikir tenang. Kita akan cari tahu bersama mengenai hal ini. Masalah kota Jingxian juga masih kita selidiki. Jika memang Rossman masih Putra sah Kakek, dia pasti ada tujuan tersendiri yang terkubur bersama bukti Kakek yang memiliki hubungan dengan wanita lain”.

'Rossman, Apa tujuan sebenarnya? Mengapa kau selalu mengusik keluarga Lu?'. Batin Ludius.