Chapter 163 - 163. Peringatan keras dari Silvia (1/2)

Longshang, kau selidiki isi dokumen tersebut. Mengenai kerjasamanya dengan beberapa Perusahaan Illegal dan Aliansi dari FAF, aku juga mengerti mengapa Aliansi dari FAF masih belum mengetahui siapa Pemimpin Black Emperor, ternyata ada mata-mata didalamnya. Untuk urusan Nero adalah salah satu Putra dari Kakek, kita bahas nanti. Kakak Lian dan Longshang, kalian boleh pergi”. Kata Ludius tidak bersemangat.

”Baik, Ludius.. Aku kembali ke Perusahaan. Kau hari ini istirahat saja temanu istrimu, masalah kantor biar aku yang urus”. Kata Longshang. Dia menyalin semua file dokumen kedalam harddisk dan keluar dari ruang tamu.

”Ludius, aku akan kembali kekantor. Masalah Kontrak kerjasama dengan anak cabang Qin Corp. Aku benar-benar minta maaf, aku ceroboh dan tidak memikirkan dampak yang akan terjadi”. Kata Kak Lian merasa bersalah. Karena dia hampir membuat Perusahaan rugi milyaran dollar akibat kerjasamanya dengan Perusahaan anak cabang Qin yang tidak diketahui Ludius.

”Kakak tidak perlu membahasnya, itu sudah berlalu. Mengenai Saham Perusahaan Jiang, aku sudah melakukan rapat dengan Dewan Direksi dan menyutujui Kakak sebagai Direktur Kedua Perusahaan Jiang. Mengenai kapan pengangkatannya kita akan bahas besok bersama yang lain”.

Kakak Lian dan Longshang keluar dari ruang tamu dan kembali ke Kantor. Ludius yang melihat Silvia pucat dan lemah, mengangkat tubuhnya dan membawanya kembali kekamar.

”Ludius, kamu apa-apaan sih, aku bisa jalan sendiri tahu! Lagian malu dilihat Azell”. Kata Silvia merajuk.

”Sayang, wajahmu tiba-tiba pucat. Kalau kamu pinsan saat jalan gimana? Diamlah! Biarkan aku menggendongmu sampai kamar kita”. Kata Ludius jahil. ”Azell, Papa akan membawa Silvia kembali kekamarnya. Kamu bisa teruskan mainmu, nanti Papa akan kembali”.

”Baik Pa..”.

Setelah beberapa saat Ludius meninggalkan ruang tamu, Shashuang yang tidak pernah mengunjungi Mansion Lu tiba-tiba datang dengan sendirinya.

”Azell Sayang.. Mama datang jemput kamu pulang!”. Kata Shashuang manja. Dia menghampiri Azell dan duduk disampingnya.

”Ma, Ada urusan apa Mama kemari? Apa Mama ada maksud tertentu pada Papa?”.

”Azell, aku ini Mamamu. Bagaimana bisa kamu mengatakan hal kejam seperti itu pada Mama?”.

”Ma, justru karena Azell putra Mama. Tidak biasanya Mama menemui Papa seperti ini! Jika bukan karena maksud tertentu lalu apalagi? Meski Bibi Silvia itu menyebalkan, tapi jika Mama datang hanya untuk bermain trik pada Papa. Sebaiknya Mama pulang deh!”.

Seketika kening Shashuang mengkerut, dalam sekejap dia menahan kejengkelan atas perkataan pedas putranya sendiri. 'Azell, jika bukan karena kamu anak Ludius. Sudah aku hukum kamu sejak dulu!'. Batin Shashuang.

Demi memikat perhatian anaknya, Shashuang menitikan air matanya. ”Azell, Hiks.. Hiks.. Mama tahu.. Mama hanya wanita pengganggu yang mempunyai putra seperti kamu. Mama bahkan belum bisa memberimu status keluarga yang resmi. Ini memang salah Mama Azell”.

Melihat air mata Shashuang Azell langsung memeluknya. ”Ma, mama jangan bicara seperti itu. Maafkan atas perkataan Azell”.