Chapter 162 - 162. Dokumen Penting Nero Grup! (1/2)
Bi.. Kakek Nero benar-benar luar biasa. Dia mampu menjalin hubungan dengan berbagai aliansi”. Kata Azell antusias.
”Ah.. Ya, Nero memang luar biasa. Memiliki koneksi dengan berbagai Negara dan menjalin kerjasama secara illegal tanpa diketahui selama bertahun-tahun itu memang luar biasa. Luar biasa licik”. Gumam Silvia.
Silvia melihat sekilas isi dokumen tersebut, dia tidak habis fikir dengan apa yang dia lihat. ”Di dalam Dokumen tercantum Bukti kontrak kerjasama Nero Grup dengan salah satu aliansi FAF. Beberapa bukti kerjasama dengan Perusahaan illegal di Negara Rusia, Belanda dan Jerman mengenai jual beli senjata jenis revolver dan laras panjang dalam jumlah besar. Ada juga bukti penyimpangan pajak Perusahaan. Dan yang terakhir..” Perkataan Silvia terhenti. Dia terkejut hingga nafasnya tertahan. ”Bukti bahwa Rossman Nero adalah putra dari Tuan Han Zhao Lu (Kakek Ludius Lu) dengan wanita yang hamil di luar nikah. Ya Tuhan.. Bagaimana mungkin, Apa yang akan dilakukan Ludius jika dia tahu akan hal ini?”.
”Bi.. Aku akan menyalin semua Dokumen penting ini, sementara itu Bibi telefon Papa untuk segera kemari”. Kaya Azell yang masih bergelut dengan Laptopnya. ”Gawat, pihak Kakek Nero menyerang balik. Padahal aku sudah merusak sistem mereka dengan virus trojan, tapi mereka dengan mudahnya membersihkan virus yang aku kirim. Tidak, aku tidak boleh kalah!”.
Melihat kesungguhan Azell, Silvia menelfon Ludius untuk segera kembali.
???? ”Tuan Lu, Azell sudah berhasil menerobos keamanan dan mendapatkan Dokumennya. Aku harap kamu segera pulang bersama Longshang, Sepertinya pihak mereka menyerang balik dan mampu mengimbangi serangan Azell”.
???? ”Sayang, kamu tunggu disana! Aku dan yang lainnya akan segera kembali”.
Tut.. Tut.. Tut.. Telefon terputus,
”Bibi, selagi aku melayani permainan Kakek. Bisakah Bibi membuka akses dengan alamat IP baru? Aku ingin Bibi memulihkan semua akses dan keamanan dokumen milik Nero Grup yang tadi sempat aku rusak. Jika berhasil dan semua berjalan sesuai rencana, Kakek tidak akan menyadari kalau Dokumennya telah di curi dan itu akan lebih aman untuk sementara waktu”. Kata Azell panjang lebar.
”Ah Baik! Bibi akan mengambil Laptop dahulu”. Silvia segera pergi kelantai atas mengambil Laptop dikamarnya, dalam hatinya dia merasa senang karena Azell mengandalkan Silvia sebagai orang yang ada didekatnya.
'Meski ini merepotkan, tapi kepercayaan Azell adalah yang utama. Dia mau meminta bantuanku itu adalah sebuah awal yang baik'. Batin Silvia.
Silvia kembali keruang tamu setelah mengambil laptop dikamarnya. Jemarinya mulai bermain dengan keyboard dan dalam sekejap Silvia berubah menjadi wanita yang kritis. Dia membuka alamat IP baru dan menerobos keamanan Nero Grup yang sudah Azell buka. Dia mulai memulihkan keamanan dari Nero Grup sebelum Rossman menyadari akan dokumennya yang berhasil Azell curi.
'Meski aku tidak pandai dalam memulihkan. Tapi tidak ada salahnya mencoba, aku harus memutar otak dan berusaha agar tidak membebani Azell'. Batin Silvia.
30 menit kemudian. Silvia terlihat berkeringat dingin, nafasnya mulai tidak teratur. Mungkin ini pertama kalinya setelah bertahun-tahun untuk Silvia melakukan pekerjaan yang memeras otak.
”Meski sudah 30 menit berlalu, mengapa Papa belum sampai juga!”. Azell menoleh kearah Silvia yang berada disampingnya. ”Bi.. Wajahmu terlihat pucat, apa Bibi sakit? Aku sadar, tidak seharusnya aku meminta Bibi melakukan ini. Hal ini memang terlalu sulit”. Kata Azell lirih. Sedikit terpancar raut penyesalan dari wajahnya.