Chapter 148 - 148. Hubungan antara Brahmantya dan Black Emperor (2/2)
'Kurang ajar! Siap sepagi ini merusak waktuku bersama Istriku, Apa dia sudah bosan hidup?'. Batin Ludius. Wajah Ludius mengkerut, alisnya menyatu karena menahan jengkel akibat dering ponsel yang mengganggu waktunya bersama Silvia.
Terpaksa Ludius harus menghentikan waktu romantis mereka yang jarang terjadi karena sebuah dering telefon.
[ ”Cepat katakan! Jika tidak penting kuhajar kau sekarang juga!”.] Kata Ludius kesal.
[ ”Maafkan aku Ludius! Dari caramu bicara, sepertinya aku telefon di waktu yang tidak tepat. Ini mengenai penyelidikanku tentang kejadian di Apartement”.]
”Sayang ada hal yang harus aku bicarakan, sepertinya kita harus menunda moment inu untuk malam nanti. Kamu mandilah dahulu, baru kita kita akan sarapan bersama”. Ludius menggendong Silvia yang berada di pangkuannya dan memindahkannya kesamping.
”Baiklah, kalau mau main rahasia dariku. Lebih baik aku mandi dulu!”. Kata Silvia ketus, dia pergi kekamar mandi dengan perasaan jengkel.
Braak..
Silvia membanting pintu kamar mandi dengan keras. Sedangkan Ludius pergi keruang kerja untuk melanjutkan pembicaraannya dengan Wangchu.
Diruang Kerja,
Diruang Kerja Ludius duduk di depan meja dengan laptop yang menyala untuk melihat apa yang didapatkan Wangchu selama di Indonesia.
[”Ludius.. Dari hasil penyelidikan, dua orang yang menyekap Silvia di Apartement dan kasus Zain yang satu ranjang adalah ulah anak buah dari Brahmantya. Kemungkinan mereka di perintahkan Black Emperor untuk membuat celah dari hubunganmu dan dugaan terburuknya adalah Black Emperor dari awal sudah mengincar cincin yang ada di tangan Silvia. Hubungan Brahmantya dengan Black Emperor benar-benar jauh dari perkiraan kita. Fakta lainnya adalah Diam-diam dalam satu tahun ini, Brahmantya telah menjadi salah satu Agen perantara bagi Black Emperor menjual senjata ke berbagai Negara tetangga. Brahmantya bahkan sudah memiliki orang-orang terpercaya untuk membantunya mengawasi setiap pasokan senjata dari Black Emperor. Kemungkinan beberapa orang kepercayaan dari Brahmantya adalah orang dalam pemerintah, sehingga dengan mudahnya Brahmantya mengirim senjata keluar masuk Indonesia. Ini juga menjadi alasan mengapa Brahmantya selalu bisa lepas dari kejaran BIKN Indonesia. Karena dia hanya perantara dan semua barang yang di pasok dari Black Emperor langsung keluar dari kawasan Indonesia”.]
[”Berarti dengan kata lain, Brahmantya sudah tahu dari awal bahwa aku adalah orang yang harus dia waspadai. Untuk sementara Kamu awasi terus pergerakan Brahmantya, jangan ambil tindakan gegabah karena itu akan berpengaruh kepada Ibu Yuliana. Paman Brahmantya sudah cukup lama menikmati harta yang seharusnya menjadi milik Ibu mertuaku. Jika ada celah ambil kesempatan untuk menangkap basah dia. Sudah saatnya Paman Brahmantya menerima hukuman yang setimpal”.]