Chapter 124 - 124. Mengunjungi Kediaman Al Farezi (2/2)

”Kalian para orang tua, berhentilah berdebat hal yang tidak penting. Saya datang sebagai Ludius suami dari Silvia Zhuan. Kedatanganku kemari hanya untuk meminta restu kalian dan membahas mengenai Resepsi Pernikahan esok hari. Tapi jika kalian tetap seperti ini, Maaf saja.. Sepertinya saya salah mengharapkan bimbingan dari Orang Tua macam kalian!. Kalau begitu kami permisi..! ”. Ludius menggunakan taktik tarik ulur untuk membuat Keluarga menerima walau mungkin hanya sementara waktu.

”Tunggu.. Aku akan diam untuk kali ini, Dan menyambut kalian di Keluarga Inti. Kalian boleh melakukan apapun disini! ”. Kata Tuan Lingga setengah hati. Setelah mengatakan itu Tuan Lingga masuk kedalam dan membiarkan mereka mengatur acara besok.

Akhirnya pembahasan mengenai resepsi pernikahan pun dapat di laksanakan. Karena sebelum ini Ludius sudah meminta Julian untuk mempersiapkan Gedung beserta yang lainnya. Persiapan Pernikahan sudah mendekati 90% .

”Nak Ludius, bagaimana dengan Keluarga dari pihakmu? Apakah mereka sudah sampai di Indonesia? ”. Tanya Istri Tuan Tommy.

”Belum paman, saat ini beliau masih berada di Pesawat dan mungkin akan tiba sore nanti ”.

”Silvia.. Walau kalian sudah menikah, tapi kalian akan menjalani ritual adat jawa. Jadi mulai sekarang, kamu akan di pisahkan dulu dengan Suamimu. Bibi akan mengantarmu kedalam kamar sampai besok tiba ”. Kata Istri dari Tuan Tommy. Dia membawa Silvia pergi dari ruang tamu dan disaat Silvia melewati depan Ludius dia memandang Ludius lama. Ludius hanya membalas dengan senyum jahilnya seperti sudah merencanakan sesuatu.

'Seperti ini ternyata Pernikahan dari adat budaya Jawa. Dipisahkan sebelum sampai di Altar Pernikahan. Menarik.. Tapi aku adalah Ludius, Sayang.. Tunggu aku nanti malam '.

Pembahasan mengenai Tata cara Pernikahan sudah berlangsung sampai waktu menunjukkan pukul 03.00 sore. Ludius akhirnya mohon pamit untuk menjemput Paman Zhuan Yang beserta Istri dan meninggalkan Ibu Yuliana di Kediaman Inti.

”Paman dan Bibi.. Saya harus segera pamit undur diri untuk menjeput Paman saya di bandara. Jika ada sesuatu atau kekurangan apapun jangan sungkan memberitahu saya. Kalau begitu saya Permisi ”. Ludius berjalan keluar dari Kediaman Inti, di tengah langkahnya dia berpapasan dengan Julian.

”Jaga Silvia dan Ibu mertuaku selama aku tidak ada disamping mereka. Aku punya firasat kalau akan ada permainan licik dari dalam Keluarga kalian. Aku sekarang mengerti, pemilik Sah dari Al Farezi Grup adalah Ibu mertuaku. Jelas… ini adalah sebuah jebakan dan tipu muslihat adu domba seseorang agar bisa menguasai Perusahaan tanpa terlihat. Setelah acara ini selesai, Aku akan segera mencaritahu kebenarannya. Kutunggu laporan kejadian 18 tahun yang lalu darimu. Sampai jumpa ”. Bisik Ludius pada Julian

”Tentu.. Aku akan senang hati membantumu ”.