Chapter 89 - 89. Perkataan Kak Chang (1/2)

Silvia tidak menyangka dia akan bertemu Kakaknya ditempat seperti ini. Dia kaget ketika Kakaknya menarik dirinya menjauhi kerumunan dan membawanya ke sebuah tempat yang sunyi dan asing.

”Kakak, lepaskan aku! ”. Silvia mencoba melepas genggaman Chang yang kuat.

Chang melepas tangan Silvia setelah sampai di tempat yang tersembunyi tidak jauh dari Gedung Pernikahan.

”Apa yang sebenarnya Kakak inginkan? Aku sudah sepenuhnya percaya padamu, tapi Kakak justru menjadi penyebab semua ini terjadi. Aku tidak menyangka Kakak masih berani menemuiku”.

”Dengarkan dulu penjelasan Kakak, Apa kamu pernah melihat Ibuku atau aku membahasnya?”.

”Tidak, Apakah terjadi sesuatu pada Ibu Kakak?”. Tanya Silvia, dia semakin di buat bingung dengan keadaan yang terjadi.

”Ibuku telah di sekap oleh Jonathan Nero selama ini. Dia menjadikan Ibuku sebagai jaminan agar aku mau melakukan semua perintahnya. Aku tahu, kamu tidak akan percaya begitu saja perkataanku”. Katanya dengan raut menyesal.

”Tapi Kak, Jonathan sudah tiada. Jika memang yang dikatakan Kakak benar, seharusnya permasalahannya sudah berakhir kan?”.

”Permasalahannya tidak semudah itu, Ayah Jonathan masih hidup. Dia yang telah kehilangan Organisasi Black Rose hidup di Inggris, dan beberapa hari yang lalu dia kembali setelah mendengar kematian dari Putranya”.

”Kak, apa perkataan Kakak bisa dipercaya? Aku sudah terlalu banyak mendengar sebuah kebohongan dari kalian”.

”Aku tidak berharap kamu percaya padaku, aku hanya memperingatkanmu juga Ludius untuk lebih berhati-hati. Kakak harus pergi sebelum orang lain melihat kita disini. Hari ini kamu sangat cantik. Jaga dirimu Silvia, suatu saat Kakak akan menemui mu kembali”.  Chang Ying pergi meninggalkan Silvia sendiri di tempat yang sunyi dan tersembunyi.

”Kak tunggu..!”. Teriak Silvia.

Silvia melihat ke sekeliling, Kakak Chang telah hilang bagai lenyap di telan bumi. Kini tinggal Silvia seorang diri berjalan menyusuri tempat yang asing baginya. Dia melihat ke sekeliling dan mengingat kembali tempat yang tadi dia lewati.

”Jangan katakan aku tersesat. Mengapa Kak Chang membawaku ke tempat yang aneh seperti ini. Disini hanya ada gudang yang lama tidak terpakai. Apa aku telefon Ludius saja? Tapi Bagaimana kalau dia bertanya macam-macam?. Aku tahu Perkataan Kakak Chang masih belum bisa di percaya. Tapi kalaupun dia berbohong untuk apa dia memperingatkanmu?., Ah… kenapa jadi tambah membingungkan seperti ini?”.

Silvia mencoba menelfon Ludius, tapi di dalam gedung tua itu sama sekali tidak ada sinyal.

***

Di Aula Pernikahan Ling Ling keluar bersama dengan para wanita lain yang sedang menemaninya. Ludius yang sedang terduduk di antara para tamu wanita yang mengelilinginya heran karena Silvia tidak bersama Ling Ling. Ludius beranjak dari tempatnya.

”Tuan Lu, mengapa anda pergi dari sini? Aku masih ingin menemani Tuan”. Rayu salah satu Wanita yang sedang duduk disamping Ludius.

”Pergi dari hadapanku! ”. Kata Ludius dingin tanpa memandang wajah wanita itu.

Dia bergegas menemui Ling Ling dan menanyakan dimana keberadaan Silvia.  Ling Ling yang melihat Ludius menemuinya tersenyum.

”Ling Ling, Dimana Silvia?”.

”Aku tidak tahu Tuan Lu, Aku sejak tadi menunggunya untuk datang menemuiku tapi dia tidak juga datang”. Kata Ling Ling memberi penjelasan.

”Kalau Silvia tidak bersamamu, lalu dia pergi kemana?”. Ludius mulai khawatir  ”Apa terjadi sesuatu padanya?”.

Ludius bergegas keluar dari pesta, dan menelfon nomor ponselnya.  Tapi yang terdengar hanya suara operator. Akhirnya Ludius menelfon LongShang untuk meminta bantuan.