Chapter 88 - 88. Anak dari Qier bag 2 (1/2)

Setelah kejadian di Villa Luxiorus Ludius membawa Silvia pulang, dan memerintahkan penjaga untuk tetap mengawasi Qi'er dan pelayan untuk menjaga Bayi ChunYi dengan baik. Di rumah Ludius memanggil LongShang untuk datang. Karena Pagi ini ada acara Pernikahan Ling ling, Ludius meminta LongShang untuk tes DNA sampel yang telah dia dapat secara rahasia.

Di ruang kerja secara tertutup Ludius meminta LongShang untuk tes DNA sampel yang dia dapat.

”Aku akan membawa sampel ke rumah sakit hari ini juga”. Jawab LongShang.

”Ingat, jangan sampai ada yang mengetahui hal ini. Aku tahu Qi'er sangat licik, dia bisa saja memasukkan mata-mata kerumah ini tanpa kita sadari. Hari ini Aku masih belum bisa kembali ke Perusahaan, karena harus menemani Silvia datang ke acara Pernikahan. Jadi aku masih mengandalkanmu LongShang”.

”Lalu Bagaimana kamu meredam berita yang menyebar di media massa mengenai kembalinya dirimu dan berita tentang pernikahanmu dengan Elena. Aku tidak tahu siapa yang memuat berita, tapi berita pernikahanmu dengan Elena sudah menyebar”.

”Aku sudah memutuskan untuk 1 minggu lagi akan menikahi Silvia. Walau belum meminta restu kembali pada Ibu Yuliana, tapi aku tidak akan mundur kali ini. Aku ada tugas tambahan untukmu. Adakan konferensi Pers 2 hari lagi. Aku akan memanfaatkan berita ini untuk mengumumkan pernikahanku dengan Silvia didepan media massa. Maka dengan sendirinya akan meredam opini tentang berita Pernikahanku dengan Elena”.

”Huft.. Sepertinya untuk 1 bulan kedepan aku akan benar-benar lembur. Menjadi Asisten orang sepertimu benar-benar melelahkan”.

”Jika tahu melelahkan mengapa kamu tidak keluar saja dari Pekerjaan ini disaat aku tidak ada. Dan terlambat jika kamu ingin keluar sekarang karena aku telah kembali”.

”Aku ini Tangan kananmu, Mana mungkin aku bisa meninggalkanmu.  Aku sudah berjanji pada Dekan pengasuh di panti untuk selalu berada di sampingmu walau kamu tiada sekalipun”. Kata LongShang yang terlihat serius.

”Terima kasih karena kamu masih setia padaku sampai saat ini. Diantara teman dan rekan selalu ada pengkhianat, dan itu membuatku tidak bisa percaya pada siapapun dengan mudah”.

”Kita telah hidup bersama di panti, jadi aku tidak akan mengkhianati mu. Aku akan keluar, dan sepertinya Silvia tengah menunggumu”.

Ludius keluar dari Ruang Kerjanya menuju kamar Silvia, waktu sudah menunjukkan pukul 8.00. Sudah waktunya bagi mereka untuk pergi.

Ludius membuka pintu kamar Silvia, dia tidak bisa berkata-kata melihat kecantikan dan keanggunan Silvia. Matanya terus memandang wajah lembutnya. Pagi ini Silvia memakai Dress biru laut pemberian Ludius dipadu dengan make up yang natural membuatnya terlihat lebih anggun.

”Tuan mesum, tatapanmu mengisyaratkan banyak hal. Kamu sedang memikirkan apa?”.

”Sayang.. Pertanyaanmu pedas sekali! Apa seperti ini caramu menyambut pria yang tengah menunggu untuk mengajakmu pergi. Memang menurutmu apalagi yang aku fikirkan tentangmu? ”. Kata Ludius balik bertanya.

Ludius perlahan berjalan mendekati Silvia dengan senyum jahil nya. Di depan Silvia dia membisikkan sesuatu. ”Sayang.. Apa kamu tidak sadar.. Kamu masih mempunyai hutang padaku atas kesabaranku tadi malam?. Lalu kapan kamu akan membayarnya?”.

Silvia langsung berjingkat ”Heh..!” teriaknya kaget   ”Hutang apa? Aku tidak merasa punya hutang apapun padamu”.  Silvia melangkah mundur untuk menjaga jarak. Seketika kejadian tadi malam teringat kembali difikirannya.

Ludius mendekap Silvia dari belakang membuat parfum khas Ludius tercium pekat olehnya. ”Sayang, aku ingin kamu menemaniku Dinner malam ini. Anggap itu sebagai pembayaran hutang mu tadi malam”.

”Baik.. Tapi Bisa tidak, sehari saja kamu tidak menjahili ku?.  Sekarang lepaskan aku atau kita akan terlambat menghadiri pernikahan LingLing”.