Chapter 89 - 89. Perkataan Kak Chang (2/2)
[LongShang, segera lacak keberadaan ponsel Silvia. Dia tiba-tiba menghilang dari pesta dan belum kembali].
[Beri aku beberapa menit untuk mencari].
Ludius keluar menyusuri setiap tempat yang tidak jauh dari Gedung. Dia tahu Silvia tidak akan pergi jika tidak ada yang mengajaknya, dan kemungkinan lain adalah dia memang di bawa pergi oleh seseorang.
”Baru beberapa hari aku merasa Silvia telah aman, tapi secepat ini mereka sudah membuat pergerakan. Siapa lagi sekarang yang ingin bermain-main denganku?”. Gumam nya.
Ditengah kekhawatirannya mencari Silvia, dia melihat sekilas Silvia yang sedang berjalan kebingungan di lorong gedung Tua yang sudah usang. Segera Ludius pergi menemui Silvia yang tidak jauh dari tempatnya berada.
Dengan cepat Ludius menarik Silvia dan memeluknya. Silvia bingung apa yang sebenarnya terjadi dengan Ludius sehingga dia memeluk Silvia erat.
”Apa kamu mengkhatirkanku?. Ludius tenanglah.. Aku baik-baik saja”. Kata Silvia lirih.
Silvia membiarkan sesaat Ludius yang terdiam memeluknya dengan tubuh gemetar. Silvia sedikit merasa bersalah telah membuat Pria yang kejam tanpa perasaan gemetar karena dirinya.
”Aku tidak bisa kehilanganmu untuk yang kesekian kalinya. Mengapa kamu begitu ceroboh?”.
Perlahan Silvia melepas pelukan Ludius yang mulai tenang, ”Maafkan aku yang telah membuatmu khawatir. Aku tidak akan melakukan hal yang membuatmu khawatir seperti ini lagi”.
”Sayang, Bagaimana bisa kamu sampai berada ditempat seperti ini?. Aku sangat mengkhawatirkanmu, melihat kamu tidak bersama Ling Ling di Pesta”.
”Aku hanya sedikit tersesat, lebih baik kita kembali ke sana. Ling Ling pasti sedang menungguku”.
Silvia mencoba mengalihkan perhatian Ludius agar sementara waktu tidak menanyakan apa yang sedang terjadi. Diam untuk sementara mungkin cara yang tepat untuk membuat keadaan tetap tenang. Silvia tidak ingin ada kegaduhan di acara sahabatnya itu.
Ludius membawa Silvia kembali ke gedung Pernikahan, walau kedatangan Silvia sedikit terlambat. Namun Silvia masih bisa menyaksikan pengucapan ikrar pernikahan mereka.
Setelah acara ikrar Pernikahan semua bertepuk tangan. Kedua pasangan berjalan ke tempat pemotongan kue dan acara diakhiri dengan lempar bunga.
3.. 2.. 1..
Ling Ling dan Bryan melempar bunga kearah belakang. Tanpa Silvia dan Ludius sadari bunga mengarah ke arah mereka, dengan cepat Mereka menangkap bunga itu. Semua yang melihat tercengang terutama para kamu wanita yang melihat Ludius menangkap bunga bersamaan dengan Silvia. Dalam sekejap Silvia menjadi buah bibir wanita yang iri melihat kedekatan mereka.
”Sayang.. Bukankah ini disebut jodoh”. Bisik nya. Dia mendekap Silvia membuat semua orang memandang Silvia dengan tatapan tidak suka.
”Ludius, jangan seperti ini. Kamu telah mengundang masalah untukku”. Balas Silvia.
”Tidak ada orang yang berani menyakitimu selagi ada aku. Lagi pula, aku akan mengadakan konferensi Pers untuk mengumumkan Pernikahan kita”.
'Orang ini, apa dia tidak tahu kalau sikapnya telah mengundang masalah untukku. Seakan semua tatapan dingin mereka tertuju padaku'. Batin Silvia kesal.
”Sayang, aku harap kamu tidak lupa untuk menemaniku Dinner malam nanti. Aku pastikan kamu tidak bisa kabur lagi dariku”. Bisik Ludius dengan senyum jahil nya.
”Aku turuti permintaanmu. Tapi jangan salahkan aku membuat keributan jika kamu berani berbuat macam-macam Tuan mesum”. Silvia melangkah pergi menemui kedua pasangan pengantin.
”Dasar gadis nakal, Mengapa perkataan dan sikapmu selalu saja membuatku ingin terus menggodamu? ”. Gumam Ludius.