Chapter 84 - 84. Kancing Kemeja, (1/2)
Ludius melepas pelukannya setelah cukup lama mereka saling diam hanyut dengan perasaan mereka.
”Sayang, aku dengar Ling Ling akan menikah besok. Apa kamu sudah menyiapkan kado untuk mereka?”. Tanya Ludius,
”Mengapa kamu selalu tahu isi fikiranku? Apa selama ini fikiranku di bajak olehmu?. Aku memang bingung akan memberi kado apa pada mereka. Lagi pula Kamu juga belum sembuh benar”.
”Kalau urusan kado aku akan meminta Longshang untuk carikan. Apa kamu tidak akan datang ke acara Pernikahan mereka jika tanpa ku?”. Tanya Ludius sedikit berbangga.
”Sebenarnya Aku benci mengakuinya. Tapi.. Aku memang tidak bisa hadir jika kondisimu masih seperti ini. Aku takut jika aku meninggalkanmu kamu akan melakukan hal nekad lain yang memperparah keadaanmu”.
Ludius mencium kening Silvia dan mengangkat Jemari nya. ”Lihatlah jari manismu Sayang, aku telah mensematkan cincin mendiang Ibu yang paling berharga di jarimu, Itu berarti aku bersungguh-sungguh untuk menikahimu. Mulai sekarang aku tidak akan melakukan hal yang tidak kamu sukai, dan mendengarkan semua permintaanmu”.
”Janji..! Kamu tidak akan melakukan hal bodoh lagi?”. Tanya Silvia dengan wajah imut nya.
”Tentu saja, tapi.. Jangan memasang wajah imutmu padaku, atau aku tidak bisa menahannya Sayang”. Kata Ludius jahil.
Braaak…
Seseorang datang dari arah pintu dengan keadaan marah yang luar biasa. Dengan perasaan geram luar biasa dia menampar Silvia didepan Ludius.
Plaaak…
”Dasar wanita murahan, berani-berani nya kami merebut calon suamiku? Apa kamu tidak merasa kalau kamu adalah seorang kriminal? Masih berani merebut Jason dariku?! ”. Kata Elena pedas.
Ludius beranjak dari duduknya dan mencekal tangan Elena, dia menariknya dan mendorongnya keluar.
”Jauhkan tanganmu dari calon istriku. Apa kamu tidak mendengar kenyataan dari orang-orangnya Jonathan apa yang telah terjadi?”. Kata Ludius lirih namun tegas.
”Apa maksudmu Jason, Apa kamu mulai terpengaruh dengan wanita sepertinya?”. Tanya Elena yang terlihat seperti tidak mengetahui apa pun.
”Dengar Baik-baik!. Asal kamu tahu, akulah yang telah membunuh Jonathan. Dia berhak mendapat hukuman karena telah membantai orangtuaku 15 tahun silam. Dan alasan aku mendekatimu adalah karena keluargamu masih memiliki hubungan dengan Organisasi Black Rose yang telah lama bubar. Jadi simpan saja mimpimu untuk menjadi Calon Istriku! ”. Jelas Ludius dengan tegas.
Plaaak…!
Elena syok,dia menampar Ludius dengan perasaan kecewa. Dia tidak menyangka kalau dia hanya di manfaatkan oleh orang yang dia cintai yang diam-diam menjadi musuh dari Paman dan keluarganya.
”Apa sekarang kamu puas telah mendapatkan apa yang kamu mau?. Ingat Jason..! Aku BERSUMPAH Suatu hari nanti kamu harus membayar rasa sakit ini berkali-kali lipat! ”. Ancam Elena. Dia pergi meninggalkan ruangan dengan perasaan geram dan marah luar biasa.
Silvia yang sedari tadi diam memperhatikan mereka menjadi merasa bersalah. Dia merasa kalau dirinya sama jahatnya dengan orang lain karena telah membuat sesama wanita terluka.