Chapter 53 - 53 (1/2)

Di Pusat perbelanjaan Silvia berkeliling bersama Suster yang merawatnya. Di saat mereka berkeliling, Silvia melihat butik yang cukup menarik perhatiannya. Dari depan terlihat gaun berwarna biru laut dengan motif bunga di bagian pinggang menyamping, membuat Silvia ingin melihatnya dari dekat. Silvia beserta Suster masuk kedalam butik, mereka tidak tahu jika Butik itu khusus menyediakan pakaian dan gaun label BRANDED dan Limited Edition.

”Kakak, bisakah aku melihat Gaun yang ada disebelah depan sana?”. Pinta Silvia pada salah satu pegawai.

Para pegawai yang melihat Silvia langsung mencibirnya, Mereka berfikir Silvia wanita aneh, cacat, yang tidak tahu malu telah memasuki kawasan orang-orang elit.

”Maaf.. Tapi disini hanya menjual barang-barang BRANDED dan Limited Edition. Orang cacat sepertimu pasti datang untuk mengacaukan butik ini. Kamu salah jika datang kemari. Silahkan kamu cari tempat yang lain”. Usir salah satu pegawai dengan mata menghina.

”Maaf Kakak, aku salah masuk tempat. Mari Sus, kita keluar dari sini. Tempat seperti ini tidak cocok denganku”. Kata Silvia, dia sedikit tersinggung dan sedih karena tidak bisa melihat gaun yang dia sukai.

Suster yang merawat Silvia sebut saja dia Suster Jing Mi. Dia salah satu Suster yang di percayakan Ludius untuk merawat dan menjaga Silvia dimanapun berada. Saat Suster Jing Mi tahu Silvia seperti di bully dan diusir oleh pelayan butik dia segera menghubungi Ludius.

???? ”Tuan Lu, kami sudah di Pusat perbelanjaan dan tengah di sebuah butik. Tapi sepertinya mereka membully Nona Silvia dan mengusirnya”.

???? ”Suster Jing, tunggu aku disana. Sebentar lagi aku akan sampai. Orang yang tidak tahu sopan santun seperti mereka memang harus di beri pelajaran. Kita lihat apa mereka masih bisa berkata-kata setelah melihatku datang”.

Suster Jing yang melihat Silvia muram mengajak Silvia kembali berkeliling tidak jauh dari butik tadi.

Setelah 15 menit kemudian, Ludius datang menghampiri Silvia yang terlihat muram karena perkataan para pegawai butik.

”Sayang, apa kamu belum memilih gaun yang kamu suka?” Tanya Ludius.

”Tidak perlu, kita pulang saja. Lagi pula tempat mewah seperti ini tidak cocok denganku yang seperti ini”. Kata Silvia dengan perasaan sedih.

”Tenang Sayang, apapun yang kamu inginkan. Kamu pasti akan mendapatkannya”.

Ludius yang melihat Silvia sedih hanya karena sebuah gaun berjalan membawa Silvia ketempat butik itu berada. Dengan perasaan amarah yang meluap Ludius memasuki Butik tersebut.

”Siapa manajer di Butik ini? Cepat panggil dia kemari!” Perintah Ludius dengan nada tinggi penuh emosi.

Pegawai yang sedari tadi bersantai melihat Ludius datang dengan amarah meluap langsung berdiri tegak dengan menunduk. Mereka lebih terkejut lagi melihat Silvia datang bersama Ludius.

Manajer butik datang dengan tubuh gemetar melihat amarah yang di tunjukkan Ludius.

”Tuan Lu, ada yang bisa saya bantu?” Tanya Manajer gemetar

”Dengar! Apa kamu tahu Pegawaimu baru saja menghina calon istriku? Bahkan dia diusir secara paksa dari butik ini!. Jadi Tuan manajer, bagaimana kamu akan bertanggung jawab dengan semua ini?” Ludius benar-benar marah dengan apa yang terjadi pada Silvia.

Perkataan Ludius penuh dengan penekanan, hingga membuat manajer dan para pegawai ketakutan.. Manajer yang sudah separuh baya tadi menghampiri para pegawainya untuk meminta maaf. Dengan perasaan malu dan takut para pegawai menghampiri Silvia.

”Nona, kami selaku pegawai meminta maaf atas perlakuan kami”. Kata para pelayan kompak.

Silvia yang melihat pegawai sombong dan congkak meminta maaf membuatnya tersenyum menahan tawa.