Chapter 37 - 37. Kunjungan Tuan Zhuan bag 2 (2/2)
???? ”Apa kau lupa LongShang, Jangan menelfonku saat aku diluar bersama Silvia kecuali ada masalah penting?!”
???? ”Dengarkan aku dulu Ludius, Xiang Zhu tiba-tiba saja datang ke kantor dan membuat keributan. Aku sudah melarangnya, tapi dia mengancam hal yang tidak-tidak”
???? ”Antar Xiang Zhu ke Mall DX, aku akan menemuinya disana”.
Ludius menutup telefonnya.
”Sayang, karena kamu sudah lama tidak memberikan pakaian. Aku akan mengantarmu ke Mall”. Ludius tidak menunggu jawaban Silvia dan langsung membawa kesana.
***
Di depan Mall Pegawai resmi berjajar menyambut kedatangan Ludius. ”Selamat Datang Tuan Lu.. Apa ada yang bisa kami bantu?”. Tanya salah satu kepala pegawai Mall. Ludius berjalan masuk sembari mendorong kursi roda Silvia.
”Berikan pakaian tertutup yang Nona Silvia suka..” Ucap Ludius dingin.
”Baik Tuan Lu. Mari ikut Saya ke Lantai dua”. Pegawai itu mengantar Ludius dan Silvia menuju tempat pakaian itu berada.
Di sepanjang jalan Para pegawai yang melihat Ludius datang dengan seorang wanita aneh dan cacat mulai berbisik. Mereka seperti mengumpat dan mengejek Silvia tanpa rasa bersalah. Ludius yang mendengar mereka mulai membicarakan Silvia bertindak.
”Siapa Manajer di Mall ini? Cepat suruh dia kemari..!” Ludius berkata dengan marah dan lantang. Semua yang orang yang berbisik seketika diam.
Manajer yang mengetahui dirinya di panggil Ludius seketika berubah ketakutan ”Maaf Tuan Lu, apa kami telah melakukan kesalahan..?”. Tanyanya hati-hati.
”Aku datang kemari untuk mengantar calon istriku memilih pakaian. Tapi lihat pegawai kalian, Mereka bahkan tidak tahu malu membicarakan tentangnya di depanku. Cepat.. Minta maaflah padanya, Jangan sampai aku kehilangan kesabaran dan bertindak menjatuhkan Mall ini..!”. Raut wajah Ludius benar-benar menunjukkan sebuah kemarahan. Dia menatap tajam semua orang yang membicarakan Silvia di belakangnya.
”Ludius sudah..! Jangan diteruskan. Lagi pula perkataan mereka memang benar”. Silvia memandang kearah semua orang. ”Aku memang cacat, aneh dan jauh dari wanita yang pantas untuk Ludius. Tapi.. Mengapa kalian hanya berani berbicara di belakangku, Katakan saja di depanku langsung. Dan.. Seharusnya kalian tanyakan pada Ludius, Mengapa dia mau dekat dengan orang cacat, aneh dan jauh dari sempurna seperti ku?”. Perkataan lantang Silvia mampu membungkam mulut semua pegawai yang membicarakannya.
”Nona Silvia.. Mohon maafkan atas kelancangan kami..!” Para pegawai yang bergosip seketika meminta maaf.
”Tidak apa-apa, Aku sudah melupakannya. Tuan, bukankah kamu akan memberikan aku beberapa pakaian?” Silvia mencoba mencairkan suasana hati Ludius yang kembali dingin karena ulah mereka.
Ludius membawa Silvia memilih beberapa pakaian di bantu para pegawai.
Bagaimana ini.. ini sudah masuk waktu ibadah. Dari kemarin aku selalu sembunyi-sembunyi dalam beribadah karena aku ingin beribadah dengan tenang. Tapi sekarang aku bahkan belum bisa menggerakkan tanganku. Ya Tuhan.. Aku harus bagaimana...?
Dengan malu-malu Silvia meminta pada Ludius. ”Tuan Lu, bisakah kamu memanggil seseorang untuk membantuku dikamar mandi?” Tanyanya lirih.
”Sayang.. aku bisa membantumu jika kamu ingin pergi ke kamar mandi”.
”Aku ini wanita, dan kamu pria. Tidak mungkin aku memintamu untuk membantuku di kamar mandi. Kecuali kalau kita sudah menikah”. Ucapnya semakin Lirih.
Ludius yang mendengar perkataan Silvia tiba-tiba tersenyum penuh arti. ”Sayang.. tadi kamu mengatakan apa? aku tidak mendengarnya. Bisakah kamu mengulanginya..?” Tanya Ludius dengan nada menggoda.
Seketika Silvia memasang wajah Dinginnya. 'Dasar Ludius. Kamu sengaja yah ngomong gitu?'
”Tidak jadi, Lupakan..!” jawab Silvia dingin.
'Heh.. apakah kamu malu sayang.. Jelas-jelas tadi kamu bilang jika kita menikah'. Batin Ludius, Diam-diam dia tersenyum.