Chapter 37 - 37. Kunjungan Tuan Zhuan bag 2 (1/2)
Ludius mengadakan jamuan untuk Tuan Zhuan di Restaurant Garden, Dia memilih konsep santai. Pelayan membawa mereka ke tempat bangunan klasik terbuka dengan pemandangan hamparan Bunga Plum.
”Tuan Lu, Anda membawa kami ketempat yang indah, Udara disini terasa sejuk walau di siang hari”. ucap Nyonya Zhuan sembari melihat sekeliling.
Ludius membawa Silvia ke depan meja menghadap ke hamparan bunga Plum ”Silahkan duduk Tuan dan Nyonya Zhuan. Semoga menu yang dipilih sesuai dengan selera anda”.
Tuan dan Nyonya Zhuan menempati tempat duduk mereka. Pelayan datang membawakan beberapa makanan pembuka.
”Ludius, makanan pembuka ini bukan daging babikan?!” Bisik Silvia.
”Memangnya kenapa sayang? ini steak babi yang terkenal di Restaurant ini”. Ludius membalas pertanyaan Silvia.
”Ludius aku tidak masalah makan makanan apapun, tapi aku tidak bisa memakan sesuatu yang terbuat dari daging babi. Bisakah kamu pesankan aku makanan yang lain?!”.
”Pelayan Tolong ganti Steak ini dengan daging sapi dan beberapa menu Vegetarian untuk Nona Silvia..” Perintah Ludius.
pelayan yang berjajar di samping mendekat ”Baik Tuan.. Kami akan menyiapkan sesuai perintah anda”.
Tidak lama kemudian, Pelayan datang membawa pesanan dan menaruhnya di meja. ”Ludius, apa ini tidak terlalu banyak.. Lebih baik aku memakannya dirumah. Aku tidak ingin merepotkan Siapapun”. bisik Silvia
Ludius tidak menjawab keinginan Silvia, Dia justru mengabaikan makanannya dan mengambil piring Silvia dan menyuapi nya.
”Tuan Lu.. anda benar-benar Calon Suami yang mengerti keadaan istri. Di zaman sekarang, sulit menemukan pasangan yang saling mengerti satu sama lain”. Puji Tuan Zhuan.
Calon suami idaman?!! mana ada calon suami idaman memilih Tunangan kontrak untuk membohongi semua orang. Tuan Zhuan.. anda salah mengira orang ini.
Silvia berbicara dalam hati, sesekali matanya melirik kearah Ludius. Mulutnya kini sedang penuh oleh makanan yang Ludius suap.
”Ludius cukup.. mulutku masih penuh..!”
”Silvia.. makanlah yang banyak.. Aku tidak ingin lihat calon istriku kurusan”. Ludius terus saja menjejalkan makanan di mulutnya.
Ludius, mengapa kamu semakin perhatian terhadapku?, Aku kan jadi sulit untuk menjauh darimu. Bagaimanapun juga, aku sekarang cacat. Dan perjalanan hidupmu masih panjang, aku tidak ingin menjadi beban hidupmu dimana mendatang.
Wajah Silvia berubah masam, Ludius yang menyadari apa yang dipikirkan Silvia tiba-tiba tersenyum. ”Jangan di fikirkan Sayang, Apapun yang terjadi padamu. Aku tidak akan meninggalkanmu dimasa sekarang ataupun masa depan. Apakah kamu masih tidak mempercayai perkataanku?!”. Bisik Ludius,
Sesi jamuan makan siang ini berjalan lancar. Ludius yang begitu memperhatikan Silvia bahkan belum sempat menyentuh makanannya. Tuan dan Nyonya Zhuan telah diantar sopir pribadi ke apartemen mereka.
Ludius melangkah menghadap kedepan Silvia, Dia menjajarkan tingginya agar setara. Tatapan mereka saling beradu.
Tatapan yang kulihat saat ini terlihat begitu hangat. Tatapan itu seperti saat pertama kali kita bertemu. Ludius.. Aku masih tidak mempercayai kalau ini benar-benar kamu...
”Nah.. Karena kita sudah diluar, Apakah kamu mau pergi jalan-jalan?!”. Ludius menawarkan Silvia hal yang membuatnya senang, tapi lagi-lagi wajahnya muram jika mengingat kondisinya saat ini.
”Ehm.. lebih baik kita pulang. Memangnya kamu tidak ada pekerjaan di kantor apa?” Silvia balik bertanya untuk membuat Ludius membatalkan tawarannya pergi.
”Urusan kantor hari ini sudah kuserahkan pada LongShang dan WangChu. Jadi.. tidak ada alasan untukmu menolak. Sayang.. kamu adalah calon istri dari Ludius Lu. Jadi jangan anggap dirimu rendah dari orang lain”.
Drrt.. Drrt..
Ludius berdiri dan mendorong kursi roda menuju Mobil. Terdengar dering dari Ponsel Ludius berbunyi.