Chapter 23 - 23. Party Bag 2 (2/2)
Terdengar Bunyi ringtone dari ponsel Silvia.
”Sil, kali ini ada telefon tuh.. Coba kamu angkat, siapa tahu penting”. Ling Ling memberitahu.
Silvia beranjak dari kasur nya untuk mengambil Ponsel. Dia mengangkat Telepon tanpa melihat siapa yang menelfon nya.
???? ”Hallo.. ada apa lagi Tuan menelfon ku? apa penjelasan tadi belum jelas?” Kata Silvia tegas,
???? ”Silvia ini aku Hans. Ada apa denganmu, apa kamu baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba meninggalkan pesta begitu saja?”. Tanya Hans diujung Telefon.
???? ”Tuan Hans, maafkan aku yang pergi tanpa memberitahu dulu. Tadi ada hal yang mendesak sehingga membuatku harus meninggalkan pesta. Aku baik, dan sekarang sudah di asrama
???? ”Syukurlah, kalau begitu selamat malam.
Telefon tertutup, Silvia kembali berbaring di tempat tidur. Karena terus memikirkan perkataan Ludius, membuat Silvia tidak bisa tidur. Dia terus merasa gelisah.
'Ada apa denganku, malam ini begitu lelahkah hingga aku susah memejamkan mata?'. Gumam Silvia dalam hati.
***
Di Kediaman Kavindra, tempat dimana pesta dilangsungkan. Ludius masih terdiam di balkon, Longshang dan Wangchu yang menemani Ludius menghampiri nya. Datang menepuk pundak Ludius,
”Ada apa denganmu Ludius? terdiam sendiri di balkon disaat Party, Itu tidak seperti dirimu yang biasanya” Sapa Longshang,
”Diam Kau Longshang, apa kau bosan hidup?” Ludius berbicara dengan dinginnya.
Wangchu ikut-ikutan menepuk pundak Ludius, ”Ludius nikmati saja Party nya, Banyak gadis yang menantikanmu disana. Kau malah melamun seperti orang bodoh disini. Apa yang sedang kau pikirkan?” Ledek Wangchu, mendengar itu emosi Ludius terpancing. Dia memegang kerah baju milik Wangchu.
”Diam kau Wangchu, Hari ini mood ku sedang buruk. Jika kau mengatakan sepatah kata yang menyinggung perasaan ku. Aku pastikan besok kau tinggal nama..!” Wajah menyeramkan Ludius sudah biasa Wangchu lihat. Tapi tetap saja itu membuatnya gemetar.
”Sorry.. Aku menyerah, baiklah aku akan diam. Cuma percuma saja kau melamun begitu, Kau itu Ludius si penakluk wanita. Tapi aku lihat kau seperti sudah di taklukkan oleh seorang wanita. Apa gelarmu sudah berubah?”. Ludius melepas cengkeraman nya pada Wangchu,
”Ah.. Kau benar, ini bukanlah gayaku. Aku adalah Ludius si penakluk Wanita, bukan gayaku ditaklukkan oleh seorang wanita” Melangkah pergi menuju pesta.
Terlihat seorang wanita mendekat. ”Tuan Lu, bolehkah aku menemanimu?” Sapa seorang wanita dengan sikap menggoda nya.
Ludius tersenyum licik, ”Tentu saja, temani lah aku malam ini di ranjang ku, bagaimana?” Bisik Ludius. Dengan senyum seringai Ludius menggoda wanita tersebut. Ia merasa telah kembali ke dirinya yang biasanya.
Wanita itu memegang wajah Ludius ”Tentu saja Tuan Lu, Akan ku pastikan Tuan puas malam ini”.
Ludius bersama dengan seorang wanita berjalan keluar dari pesta, dari kejauhan sepasang mata melihat mereka berjalan bersama.