Chapter 24 - 24. Sepatah Kata "Jangan Pergi!". (1/2)

Pagi ini Silvia dan Ling Ling bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Silvia memulai pagi dengan semangat, melupakan sejenak kejadian yang pernah terjadi malam tadi..

Drrrt… Drrrt…

Dering suara ringtone ponsel Silvia. Baru pagi ini Silvia memulai hari yang baru untuk memulai hidup. Tapi terlihat nama Bibi Yun tertulis dalam panggilan masuk. Silvia yang sedang membenahi semua yang akan dibawanya ke kampus terhenti.

???? ”Hallo, ada apa Bibi Yun memanggilku?” Sapa Silvia pada Bibi Yun.

????”Silvia, Aku meminta Bantuanmu. Tuan Lu dari semalam belum pulang. Longshang dan Wangchu berkata dia meninggalkan pesta  lebih awal bersama seorang wanita”.

???? ”Bibi.. Ludius memiliki banyak pengawal dan Bibi. Dia pasti sedang menikmati malam nya dengan wanita itu. Silahkan Bibi cari sendiri dimana Ludius berada. Aku hari ini ada Kuliah pagi. Maafkan aku Bi aku tidak bisa membantu”.  Silvia menutup teleponnya secara sepihak.

Hari ini Silvia berangkat menggunakan Taksi karena dia tidak menemukan busway. Di tengah perjalanan dia di kejutkan dengan melihat seorang Ludius di depan bar dengan keadaan mabuk berat.

”Pak sopir, berhenti…!” Silvia berteriak begitu melihat bahwa itu benar-benar Ludius.

Mobil terhenti, Silvia berjalan cepat kearah Bar dengan perasaan terluka.  Ada apa denganmu Ludius, Mengapa kamu bisa seperti ini??

Di depan Bar, Silvia langsung memapah Ludius yang hampir tidak sadarkan diri. Salah seorang pegawai Bar datang menemui Silvia.

”Nona, Tuan yang bersama Nona sudah mabuk dari tadi malam. Dia tidak beranjak dari tempatnya, Semua orang yang berada di Bar tidak ada yang berani berbicara dengan Tuan. Jadi…” Pegawai Bar seakan takut melanjutkan kata-katanya.

”Aku tahu, kamu tidak perlu menjelaskannya. Aku akan membawanya pergi”. Silvia melihat wajah dingin Ludius yang masih setengah sadar.

”Lepaskan aku..!” Ludius mendorong Silvia hingga terjatuh. Dia seakan tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.

Silvia memapah Ludius masuk ke dalam taksi, ”Pak… Tolong antar ke daerah X Kediaman Tuan Ludius Lu” pinta Silvia pada Supir. Taksi melaju menuju kediaman Ludius.

***

Sesampainya didepan Kediaman Lu, Bibi Yun keluar membantu Silvia memapah Ludius masuk kedalam.

”Terima kasih pak” Ucap Silvia memberi uang sebelum Taksi itu pergi.

Ludius di papah ke kamarnya dan dibaringkan di ranjang nya. ”Bibi Yun, aku sudah membawa Ludius kemari. Jadi aku harus pergi untuk kuliah”.

Silvia melangkah pergi, Namun langkahnya terhenti karena tiba-tiba Ludius memegang tangannya ”Jangan pergi..” gumamnya.

”Nona Silvia, temani lah Tuan Lu untuk hari ini saja. Dia membutuhkan Nona saat ini. Mungkin dengan adanya Nona di sampingnya dia akan merasa jauh lebih baik. Saya akan membuatkan Sarapan terlebih dahulu” Bibi Yun beranjak pergi.

Ludius tidak mau melepas pegangan nya, tangannya terus memegang tangan Silvia ”Jangan Pergi..” Gumamnya kembali  .

Ada apa denganmu Ludius, Hingga kamu mengigau seperti ini??

Silvia mengecek suhu tubuhnya dengan menempatkan tangannya di dahi Ludius, ”Dia demam. Apa yang dia lakukan sampai bisa jadi demam begini?”.

Silvia memanggil Pelayan, Salah seorang pelayan datang ”Nona memanggil saya?” Tanya si pelayan.

”Tolong ambil kan air untuk kompres, sekalian katakan pada Bibi Yun, Buatkan Bubur hangat. Tuan Lu sedikit demam”. Terang Silvia.