Chapter 15 - Kecemburuan yang tidak beralasan (1/2)
Di perjalanan Silvia hanya terdiam membuat Longshang merasakan perasaan yang tidak seharusnya dia miliki.
”Silvia, mungkin kamu berfikir Ludius hanya mempermainkan dan menganggapmu sebagai mainannya. Tapi yang kulihat, dari dulu aku sebagai sahabatnya tidak pernah melihat Ludius seserius ini terhadap wanita. Dia selalu acuh dan tidak peduli pada wanita manapun. Tapi dia mau melakukan apapun terhadapmu itu adalah hal pertama baginya, dia hanya tidak tahu cara menyayangi seseorang. Jadi, kamu lebih bersabar lah terhadapnya”
”Aku masih belum tahu apapun mengenai masa lalu Ludius hingga membuatnya menjadi seperti sekarang. Aku hanya tahu, dia orang yang temperamental yang bisa membunuh tanpa rasa penyesalan”.
Panjang lebar mereka berbicara hingga mobil sampai di depan asrama. Karena waktu masih siang asrama terlihat sepi, semua orang sedang melakukan aktivitas di luar.
”Masuklah, aku akan memberitahu Ludius kalau kamu tidak bisa menemuinya hari ini. Percayalah padaku, dia hanya sedang dalam mood yang kurang baik. Dia pasti akan segera menyesali apa yang telah dia perbuat padamu”. Silvia masuk dan memberikan senyuman perpisahan.
Gadis yang menarik, Tegar dan mempunyai pendirian yang tinggi. Bahkan Ludius tidak bisa meruntuhkan pendiriannya. Mungkin itulah pandangan Longshang ketika melihat Silvia. Longshang keluar dari halaman asrama dan membawa mobilnya pergi dari pandangan Silvia.
Di Kantor Perusahaan Tangshi Grup
Ludius datang ke kantor dalam keadaan mood yang kurang baik, membuat pegawai yang melihatnya seketika terdiam, mereka tidak berani berbicara bahkan berbisik melihat Ludius berjalan ke ruangan Wangchu .
”Wangchu, dimana Longshang, apakah dia belum datang?” Tanya Ludius pada Wangchu yang saat itu sedang berada di ruangannya.
”Bukankah dia menyusul mu ke Rumah Sakit. Apakah kalian tidak bertemu?”
”Aku tidak bertemu dengannya. Cepat suruh dia kembali ke kantor. Aku ingin melihat laporan selama aku tidak ada, dan aku tidak menerima kesalahan”. Pegawai yang berada di luar ruangan Wangchu mendengar dan melihat Ludius sedang marah membuat mereka langsung membenahi semua berkas penting yang mungkin Ludius butuhkan.
”Ada apa denganmu hari ini Ludius?? Sepagi ini amarahmu sudah memuncak dan membuat semua pegawai takut padamu. Ini tidak seperti kamu yang biasanya”.
”Sudahlah, urus saja urusanmu atau kau kekurangan pekerjaan karena sepagi ini sudah mengkritik orang lain?” Ludius memandang Wangchu dengan tatapan menindas.
”Ok.. baik, aku tidak akan bertanya lagi. Lebih baik aku mengurus pekerjaan ku”. Wangchu pergi menghindar. Di depan kantor semua pegawai heboh melihat ada pria tampan lewat. Ludius yang mendengar suara ribut langsung keluar untuk melihat.
”Selamat pagi Tuan Hanson Lei, ada gerangan apa Tuan Hanson mengunjungi kantorku?” Sapa Ludius, mereka saling berjabat tangan. Ludius mempersilahkan Hanson menuju ruang khusus tamu.
”Aku sudah bertemu dengan Longshang dan menawarkan kerjasama proyek di daerah Shanghai, mungkin dia belum memberitahu mu. Aku dengar Tuan Lu berada di Rumah Sakit?” .
”Hanya luka kecil, tidak usah di hiraukan. Aku sudah melihat kontraknya, untuk masalah yang lain aku serahkan pada Longshang. Tuan Hanson, bagaimana kalau kita makan siang bersama sebagai tanda kerja sama kita?”.
”Baik, aku tidak bisa menolak niat baik Tuan Lu. Kita bertemu lagi nanti siang, Aku masih ada pekerjaan yang harus ku selesaikan”.
”Tuan, mari saya antar anda keluar”. Pegawai bagian pemasaran mengantar Hanson keluar. Dia keluar disambut oleh para pegawai yang sedang riuh membicarakannya.
***
Waktu begitu cepat berlalu, di depan asrama sebuah mobil keluaran terbaru bertengger didepan gerbang, seseorang keluar dari mobil itu dengan style yang modis. Silvia yang pada saat itu baru saja keluar melihat Lithian tengah berdiri menunggu didepan pintu
”Silvia, Apa kau mau berangkat kuliah bersamaku?” ajak nya.
”Li Thian, bagaimana kamu bisa tahu kalau aku ada disini?”
”Ling Ling yang memberitahu kalau kamu sudah kembali ke asrama. Bagaimana apakah kamu mau berangkat bersamaku?” ajak nya kembali.