Chapter 109 Pelajaran untuk Chelsea (1/2)
Chelsea berteriak karena kakinya di tekan Nadia dengan begitu kuat
” Oops apakah sangat sakit?
Sepertinya kakimu harus segera di obati! ”
Chelsea meringis kesakitan
” Coba sebelah sini biar ku lihat! ”
” Aaaccchh”
Dia berteriak lagi dan meringis, hampir meneteskan air matanya
” Waah lukanya jadi semakin bengkak. kau bukannya mengobatinya, malah membuat lukanya tambah parah saja! ”
Kata manajer Chelsea kesal
” Aku hanya berusaha membantu, Mana tahu kalau akan jadi begini. Lagi pula nona Chelsea, sudah tahu anda ada pemotretan hari ini. Bagaimana bisa anda tiba - tiba terjatuh? ”
Nadia mengangkat kedua bahu dan berkata dengan tenang
” Karena nona Chelsea sedang cedera, jadi untuk syuting dan pemotretan akan dilakukan oleh nona Tiara. Nona Chelsea, ku harap kamu bisa cepat pulih. Bagaimana pun kami telah membayar anda sesuai perjanjian yang ada di kontrak! ”
Nadia berkata dengan dingin
” Baik bu direktur, saya akan berusaha cepat pulih agar tidak memperlambat lagi proses syuting! ”
Chelsea berkata sambil tertunduk. Dalam hati dia mengumpat kesal ” Nadia sialan sudah dua kali dia mengerjai ku. Awas saja kamu suatu hari pasti akan ku balas! ”
” Kalau begitu kamu bisa pergi kerumah sakit dan beristirahatlah dengan baik! ”
Nadia berdiri dan beranjak dari ruangan meninggalkan Chelsea
Setelah menjauh dari sana, dia dan Risti tertawa karena berhasil mengerjainya.
” Hahaha, apa kamu lihat tadi bagaimana mukanya saat kau sentuh kakinya? ”
Kata Nadia tertawa lepas
” Kamu benar - benar keterlaluan. Bukannya kakinya makin baik malah tambah buruk. Hahaha ”
Risti pun ikut terbahak membayangkan itu
” Dia sengaja terjatuh di depan tuan Yudha untuk mengambil perhatiannya. Sekalian saja aku bikin sakitnya parah. Itu pelajaran untuknya. Hahaha”
” Setidaknya beberapa hari ini kita tidak akan melihat wajahnya yang menyebalkan itu kan? ”
Kata Nadia di sela tawanya.
” Sudah, ayo kita kembali bekerja. Ada dokumen yang harus kamu periksa! ”
Mereka berdua berjalan sambil berbincang masalah perusahaan
Sore hari Yudha kembali dari kantornya dan menjemput Gina diruangan
” Sayang, apa pekerjaan mu sudah selesai ”
Kata Yudha saat memasuki ruangan Gina
” Sudah, aku tidak memiliki banyak pekerjaan, karena seseorang telah melimpahkan pekerjaan ku pada orang lain ”