Chapter 105 Hadiah paling berharga (2/2)
Setelah beberapa lama, tibalah mereka di rumah sakit. Yudha menyerahkan kunci mobil pada tukang jasa parkir dan bergegas membawa Gina masuk
” Dokter tolong istri saya. Dia tiba - tiba saja pingsan! ”
Yudha berkata dengan panik kepada dokter jaga
” Tuan tenang dulu. Biar kami periksa terlebih dahulu. Tuan bisa tunggu dulu diluar! ” Dokter berkata dengan lembut kepada Yudha. Dia pun menurut dan menunggu di luar.
Yudha begitu panik, wajahnya pucat. Nafasnya tak beraturan. Dia duduk di kursi tunggu dengan kepala tertunduk dan kedua tangan di letakkan di mulut. Kakinya menopang tangan dan tak henti bergerak karena panik
Tak lama dokter yang memriksa Gina pun keluar.
” Dokter, bagaimana keadaan istri saya? ”Yudha langsung berdiri menghampiri sang dokter
” Tidak perlu khawatir tuan. Selamat, karena anda akan segera menjadi ayah! ”
Kata sang dokter dengan senyum lebar dan mengulurkan tangan untuk berjabat
Yudha yang masih tekejut dan terpaku mendengar berita dari sang dokter
” Apa? Benarkah istriku sedang hamil? ” Yudha mengernyitkan alis dan nampak sangat terkejut
” Benar tuan, nyonya positif hamil! ”
Setelah mendengar kepastian sang dokter Yudha pun tersenyum dan berlari menuju kamar Gina
” Terimakasih dokter! ”
Ia duduk di sebelah Gina dan memegang kedua tangannya
” Sayang, terimakasih banyak. Ini adalah kado terindah yang pernah aku terima. Ini hadiah paling berharga dalam hidupku. Yudha menciumi tangan istrinya yang masih tak sadarkan diri ”
” Aku akan merawat mu dan memastikan kalian sehat! ”
Yudha tersenyum kepada Gina kemudian mengalihkan pandangannya ke bagian perut Gina dan menyentuhnya
” Sayang, sehat - sehat ya kamu disana dan jangan buat papi dan mami khawatir! ”
Yudha dengan lembut berkata pada perut Gina, layaknya berbicara pada anaknya dan mencium perutnya
” Eeuh ”
Tak lama Gina pun siuman dan melihat sang suami disampingnya, dia masih merasa pusing
” Aku dimana? ”
Gina menoleh ke semua arah
” Sayang, kamu sudah sadar. Tenanglah tidak perlu cemas! ”
Yudha mengusap kepala Gina perlahan
” Sayang terimakasih atas hadiah paling berharga yang kamu berikan. Sungguh itu adalah kabar paling menggembirakan yang pernah aku dapat! ”
Yudha tersenyum riang. Berbeda dengan sang istri yang mengerutkan alis karena tidak tahu apa yang Yudha bicarakan
” Apa yang terjadi? Hadiah apa yang kamu maksud? ” Ekspresi Gina terlihat sangat bingung
” Kamu hamil, sayang. Dan kita akan segera memiliki bayi di rumah kita!”