Chapter 105 Hadiah paling berharga (1/2)
Gina akhir - akhir ini terlihat kurang sehat. Wajahnya tampak begitu pucat. Dia pun terlihat lemah dan lesu.
Yudha yang selalu memperhatikan sang istri pun tentunya semakin cemas.
” Sayang kurasa kamu tidak perlu pergi ke kantor. Wajah mu terlihat sangat pucat. Aku tidak mau sesuatu terjadi padamu ”
Yudha dengan raut wajah yang khawatir berusaha membujuk istrinya
” Tidak bisa, aku harus pergi ke kantor. Aku harus melihat proses syuting hari ini. Ku mohon, ya sayang? ” Gina bersikap manja agar mendapat izin dari sang suami.
Yudha hanya menghela nafas dan menerima keputusan sang istri
” Baiklah, asal kan kamu segera memberi tahuku jika terjadi sesuatu! ”
Yudha menyentuh hidung Gina dan memasang wajah serius
” Siap pak bos! ”
Gina tersenyum riang dan mereka pun bersiap untuk pergi ke kantor..
Setibanya dikantor seperti biasanya. Yudha menurunkan Gina di depan pintu masuk
” Hati - hati, nanti kabari aku ketika kamu tiba di kantormu ”
Kata Gina dengan senyum yang terlihat dipaksakan
”Baiklah, aku pergi dulu! ”
Yudha melambai dan berbalik
Tapi begitu Gina berbalik dan hendak masuk ke dalam gedung tiba - tiba
Bruk
Gina jatuh dan tidak sadarkan diri. Yudha yang baru saja masuk ke dalam mobilnya, melihat Gina terjatuh.
” Sayang! ”
Dia terkejut dan dengan cepat keluar dari mobil lalu berlari ke arah Gina. Para karyawan lain yang baru tiba oun langsung berlari dan berkumpul melihat kondisi Gina
” Tolong bukakan pintu mobil ku! ”
Yudha langsung menggendong Gina dan membawanya masuk ke dalam mobil. Dari mobil lain Chelsea melihat Yudha menggendong wanita tapi dia tidak tahu siapa yang di gendongnya
” Bukankah itu si tampan Yang di restoran?
Ada perlu apa dia disini?
Lalu siapa gadis yang dia gendong itu? ”
Chelsea mengernyitkan alis penuh tanda tanya
Sementara itu Yudha yang panik melaju dengan cepat menuju rumah sakit. Dia teringat saat dimana Gina terluka dan koma. Air mata pun tanpa sadar mengalir dari kedua mata indahnya
” Sayang ku mohon bertahanlah!
Apa yang terjadi padamu?
ku mohon jangan membuatku takut! ”
Yudha sesekali menoleh ke arah Gina. Memperhatikan istrinya yang tak sadarkan diri