Chapter 48 Memulai langkah pertama (1/2)

Istri Manja Tuan Kusuma Eli 17600K 2022-07-20

” Sudahlah, tidak perlu dibahas lagi, ini juga salahku. Harusya aku tidak membawamu ke hotel sendirian. Harusnya aku meminta bantuan orang lain ”

Nadia tertunduk dan mulai menitikan air mata

” Aku tidak bisa menyalahkanmu sepenuhnya, karena semalam kamu dalam kondisi tidak sadar karena mabuk dan juga aku mengerti bahwa suasana hatimu sedang tidak baik ”

Dia terdiam benerapa saat sebelum kemudian melanjutkan perkataannya

” Jadi tidak usah dibahas lagi, lupakan saja semuanya. Jangan jadikan ini alasan untuk kamu bersama denganku. Jika kamu membutuhkan tempat sandaran aku akan menemanimu. Tapi jika hanya karena rasa bersalah sebaiknya lupakan, karena kita juga tidak saling mengenal”

Nadia mulai beranjak dari tempat tidur dan meraih bajunya yang berserakan dilantai menuju kamar mandi.

Riko memikirkan semua itu secara mendalam. Bagaimana dia bisa berakhir dengan merusak masa depan gadis yang tidak dikenalnya.

Bagaimana dia bisa menghancurkan gadis yang hendak menolongnya.

Nadia keluar dari kamar mandi dan meraih tasnya hendak pergi meninggalkan Riko

” Tunggu!”

Langkahnya terhenti mendengar panggilan Riko

” Siapa namamu?

ambillah cek ini!”

Nadia hanya menoleh kearah Riko

” Saya Nadia. ini kartu nama saya dan maaf tuan, saya bukan wanita panggilan. dan tidak membutuhkan uangmu. Tidak semua wanita yang mendekatimu karena ingin uangmu”

Ceklek

Nadia meninggalkan Riko yang kebingungan dan merasa bersalah. Dia memikirkan semua baik - baik.

Diluar ruangan Nadia berjalan menyusuri lorong hotel dan menghubungi seseorang

”Hallo, saya telah memulai rencana dan dia telah masuk perangkap saya. Saya tinggal menunggu untuk langkah selanjutnya”

” Bagus, lakukan tugasmu dengan baik”

Jawab seseorang disebrang telepon

”Baik , akan saya lakukan dengan baik”

Nadia tersenyum sinis setelah itu menutup panggilan.

Ditempat lain Yudha dan Gina sedamg bercengkrama dengan begitu mesra. Mereka duduk dibalkon kamar sambil menikmati teh minuman mereka.

”Kita sudah memulai langkah pertama kita sayang, mereka akan lebih menderita 1000x lipat dari apa yang pernah kamu rasakan”

” Apakah itu tidak terlalu berlebihan Tuan Kusuma?

Karena aku yakin mereka tidak akan sanggup menerima itu secara langsung”

” Tidak sayang, kita hanya akan menunggu untuk dapat menyaksikan pertunjukan bagus mulai dari sekarang ”

” Aku tidak berencana memberikan mereka hadiah secara langsung dan bersamaan.